SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Dinas Kesehatan
(Dinkes) Kabupaten Mimika, Reynold Rizal Ubra mengatakan, setelah musim
penghujan di Mimika berakhir maka pihaknya akan melakukan fogging atau pengasapan
di semua wilayah Mimika. Hal ini ia lakukan untuk pencegahan perkembangbiakan
nyamuk usai musim penghujan. Fogging ini juga merupakan program rutin Dinkes
melalui Puskesmas.
“Curah hujan di minggu pertama Agustus akan stabil, dan
kemungkinan berkurang di pertengahan Agustus sampai September. Nah ini yang
kami takutkan, sehingga fogging ini menjadi antisipasi kami,” ujarnya saat
dihubungi, Rabu (7/8/2024).
Ia menjelaskan, usai musim hujan akan banyak ditemui
genangan air, dan genangan air inilah, yang menjadi tempat bertelurnya nyamuk,
dan di saat itulah masyarakat akan rentan tekena penyakit malaria, DBD dan juga
diare.
“Apabila masuk pada masa transisi, dari musim penghujan
beralih ke musim kemarau, nyamuk malaria dan DBD akan cepat berkembang, untuk
itu saya tekankan kepada masyarakat terus menerapkan 3M di setiap lingkungan,
yaitu menguras, menutup dan mengubur genangan air dan botol bekas,” jelasnya.
Menurutnya, 3M ini sangat penting karena sangat berhubungan
dengan pola hidup sehat, karena munculnya penyakit malaria dan diare disebabkan
karena perilaku masyarakat, terutama soal kebersihan lingkungan.
“Bagi kami malaria dan DBD adalah yang paling berat sebab
gejalanya sama, tetapi penyebabnya berbeda. Kalau DBD disebabkan karena virus
yang bisa menyebabkan kematian, sedangkan virus atau bibit malaria bisa
bertahan sangat lama di dalam tubuh, dan bisa terus kambuh apabila pasien tidak
patuh,” pungkas Reynold.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi