SALAM PAPUA (TIMIKA) - Akibat stok BBM jenis
pertalite kosong, menyebabkan antrean panjang terjadi hampir di seluruh Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Mimika.
Pantauan Salampapua.com, antrean panjang juga terjadi di
SPBU di Jalan Yos Sudarso, sehingga menyebabkan arus lalulintas macet lantaran
mobil yang terparkir di pinggir jalan hingga ke jalur masuk Jalan Kartini.
"Antrean terjadi karena stok pertalite kami habis sejak
kemarin. Itu karena memang ada keterlambatan dari Pertamina. Untuk stok
Pertamax tetap aman,"kata Staf Kantor SPBU Energi Terang Papua, Jalan
Yos Sudarso, Edwin, Rabu (4/9/2024).
Disebutkan Edwin, bahwa antrean sering terjadi dikarenakan
animo masyarakat untuk membeli pertalite sangat tinggi dibanding membeli
pertamax. Sebelum terjadinya kekosongan pertalite, sebelumnya selalu dipasok
setiap hari dengan kuota 16 KL, sedangkan Pertamax dipasok 8 hingga 24 KL
sesuai permintaan.
"Antrean murni karena stok pertalitenya kosong. Jadi
bukan karena kami lebih mengutamakan pengisian yang pakai jerigen. Kami di sini
sama sekali tidak mengizinkan pengisian jerigen, semenjak pertalite itu menjadi
BBM subsidi," jelasnya.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina, Patra Niaga
Rayon II Papua Tengah, Vifki Leondo menyatakan, bahwa benar adanya
keterlambatan pasokan pertalite dan pertamax ke setiap SPBU di Timika yang
terjadi sejak dua minggu terakhir. Hal ini dikarenakan cuaca laut yang
menghambat kapal pengangkut BBM ke Timika.
Akan tetapi diharapkan dua hari ke depan pasokannya kembali
normal, sehingga tidak ada lagi antrean yang terjadi di SPBU di Timika.
"Benar di minggu pertama itu pasokan pertamax yang
terlambat, dan seminggu terakhir pasokan pertalite ada keterlambatan. Hari ini
sudah kami terima informasi bahwa kapalnya sudah ada jadwal keberangkatan dari
Tual ke Timika. Sehingga kalau tidak ada halangan, pasokan kembali normal di
hari Jumat," ujar Vifky saat dikonfirmasi via telepon.
Guna mengantisipasi kekosongan pertalite berlangsung dalam
waktu yang lama, maka pengiriman BBM akan menggunakan jasa kapal cadangan.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi