SALAM PAPUA (TIMIKA) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dan mengintimidasi sejumlah warga bahkan pegawai Distrik Agisiga, Kabupaten Intan Jaya, Jumat (14/4/2023).

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman,S.I.P,M.H membenarkan informasi tersebut. Disampaikan bahwa, KKB melakukan intimidasi dan mengancam membunuh warga dan pejabat pemerintah agar tidak datang ke Distrik Agisiga, Intan Jaya.

Kolonel Herman dalam rilisnya menjelaskan bahwa hal yang sama juga dilakukan beberapa hari sebelumnya. Usai melakukan aksi-aksinya, KKB kemudian menebar hoax dan memfitnah bahwa TNI dan Polri yang melakukan semua kejahatan tersebut. Bahkan sangat disayangkan justru di salah satu media tersebar pemberitaan tentang hal tersebut dimana TNI yang melakukan tindakan penyisiran dan penembakan yang mengakibatkan belasan rumah terbakar sehingga warga akhirnya mengungsi.

“Itu semua pelakunya dari KKB. Yang terjadi sebenarnya Satuan Yonif 305/Tengkorak membantu Masyarakat pengungsi dengan memberikan bantuan logistik masyarakat Kampung Mbamonggo dan Kampung Titigi Intan Jaya yang diusir oleh gerombolan KST dari Kampungnya. Satgas Yonif 305/Tengkorak membantu meringankan beban masyarakat pengungsi yang diusir oleh kelompok KST dengan memberikan bantun logistik berupa makanan harian pada masyarakat," ungkapnya.

Dijelaskan, pejabat Pemkab Intan Jaya yang ada di Distrik justru berterimakasih kepada aparat keamanan TNI/Polri dari Satgas Yonif 305 karena melakukan penegakan hukum dan berhasil mengusir KST dari kampungnya.

Lebih lanjut disampaikan, tanggal 11 April 2013 KKB mengusir dan mengancam para pedagang khususnya Mama-mama Papua untuk tidak berjualan di Pasar. Semua pedagang diancam akan dibunuh jika tidak mengindahkan perintah KKB.

Demikian pula yang terjadi tanggal 12 April 2023, KKB mengusir warga Kampung Mambak Sugapa agar mengosongkan kampungnya dengan alasan bahwa KKB akan berperang dengan aparat TNI-Polri.

“Dua kejadian tersebut adalah bagian dari banyaknya aksi biadab KST di wilayah Intan Jaya. Gerombolan KKB terus berulah, namun selalu memutarbalikan fakta dan memfitnah dengan memberitakan melalui Media Sosial maupun memanfaatkan awak media lainnya untuk menyebar propaganda pemberitaan seolah-olah pelakunya adalah aparat keamanan TNI/Polri,” ujarnya.

Kolonel Herman berharap adanya bantuan dan kerjasama dari semua pihak termasuk media agar lebih selektif dan tidak mudah percaya terhadap pernyataan-pernyataan dari KKB.

“Tidak mungkin aparat keamanan TNI/Polri menyengsarakan masyarakat, apalagi sampai menembak dan membunuh warga sipil. Yang pasti tugas TNI/Polri membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua," tutupnya.

Wartawan : Acik

Editor : Jimmy