SALAM PAPUA (TIMIKA) – Komisi C DPRD Mimika melakukan
kunjungan kerja (Kunker) ke SD Negeri 1 Poumako, Distrik Mimika Timur,
Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (14/9/2023).
Adapun yang mengikuti Kunker tersebut adalah Ketua Komisi C
Alousius Paerong, Sekretaris Komisi C Saleh Alhamid, serta anggota Komisi C yakni
Herman Gafur, Leonardus Kocu, Miller Kogoya, Julian Salossa, Den B Hagabal dan
Mariunus Tandiseno. Sementara itu, para anggota Dewan tersebut diterima
langsung oleh Kepala Sekolah SDN 1 Poumako, Alwan beserta beberapa Guru lainnya.
Kepala Sekolah SDN 1 Poumako, Alwin mengatakan bahwa sekolah
tersebut sudah lama kondisinya seperti saat ini, kurangnya fasilitas belajar yang
baik, ruangan kelas yang sangat tidak memadai, dan saat banjir pun sekolah sering
tergenang.
“Sedangkan untuk tim pengajar kami ada 19 guru. Guru-guru kita
terkendala dalam transportasi karena kebanyakan tinggal di Timika. Guru-guru sering
mengandalkan sopir truk untuk datang dan pulang dari sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, setelah melihat langsung kondisi sekolah dan
mendengar penjelasan Kepala Sekolah, Ketua Komisi C Alousius Paerong mengatakan
bahwa kondisi sekolah tersebut sangat tidak aman bagi siswa. Selain itu Dia
juga menekankan pada permasalahan siswa yang belum lancar membaca.
"Sepintas tadi kami mendengar kalau masih ada siswa
yang sudah kelas 3 dan 4 belum lancar membaca, hal ini sangat memprihatinkan.
Percuma kalau fasilitas lengkap, bagus dan mewah tapi outputnya ada siswa yang
belum bisa membaca, ini yang jadi persoalan besar. Tentunya persoalan ini harus
kita carikan solusi dan ini menjadi tanggungjawab kita semua termasuk komisi
C," ujarnya.
Sedangkan anggota Komisi C, Leonardus Kocu mengungkapkan bahwa
salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan pendidikan di pesisir Mimika adalah
pola yang harus diubah ke pola asrama.
"Untuk bisa menjawab persoalan pendidikan di pesisir
harus disesuaikan dengan kultur dan budaya orang pesisir yaitu pendidikan bagi
anak-anak Kamoro harus berbentuk pola asrama. Hal ini untuk menjawab seringnya
anak-anak mengikuti orang tua untuk mencari nafkah dan tidak pergi ke sekolah,"
ungkapnya.
Anggota Komisi C lainnya, Herman Gafur mengatakan, kondisi
SDN 1 Poumako ini harus diperhatikan dengan serius oleh pemerintah daerah dalam
hal ini Dinas Pendidikan. Selain mutu pendidikan, masalah lainnya seperti
ruangan belajar, aula pertemuan, perlengkapan belajar seperti laptop,
perpustakaan, rumah guru dan kebutuhan air bersih juga harus mendapat
perhatian.
Selain itu, anggota Komisi C lainnya yakni Saleh Alhamid
meminta agar semua keluhan dan kebutuhan SDN 1 Poumako dibuat dalam sebuah
laporan dan disampaikan secara tertulis, termasuk permasalahan masih ada siswa
yang belum bisa membaca padahal sudah kelas 3 dan 4.
"Kalau masalah murid yang sampai sekarang belum bisa
baca itu adalah dosa guru, karena itu memang sudah menjadi tugasnya. Karena
masalah pendidikan di Mimika ini sudah berlangsung sejak lama dengan anggaran
yang cukup besar namun masih saja belum berjalan baik. Perlu diusulkan
pembentukan Pansus pendidikan dan semua ini akan kita dorong ke Dinas
Pendidikan secepatnya melihat keadaan yang nyata di lapangan," tegasnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy