SALAM PAPUA (TIMIKA) - Pemkab Mimika melalui Pj
Sekda, Dominggus Robert H Mayaut mengungkapkan bahwa estimasi anggaran senilai
Rp 1,3 Triliun dari APBD 2024 yang akan dikelola Dinas PUPR bukan hanya untuk
pembangunan air bersih.
Hal ini disampaikan Pj Sekda yang juga merupakan Kepala
Dinas PUPR Mimika dalam Rapat Paripurna DPRD Mimika terkait jawaban Pemkab atas
pandangan fraksi-fraksi DPRD dalam Paripurna pembahasan RAPBD Mimika 2024 senilai Rp 7, 5 Triliun.
"Terkait dengan alokasi anggaran pada Dinas PUPR dengan
nilai Rp 1,3 Triliun digunakan bukan hanya untuk pembangunan air bersih
saja," tegas Robert di hadapan Ketua DPRD Mimika Anton Bukaleng dan para
anggotanya, Rabu (17/1/2024).
Dijelaskan bahwa anggaran Rp 1, 3 Triliun itu juga untuk
pembangunan infrastruktur jalan multiyears, jembatan, pembangunan tahap I
kantor Dinas PUPR, pembangunan kantor Imigrasi, serta infrastruktur dasar
masyarakat di wilayah Distrik Pegunungan dan Pesisir.
Dalam momen yang juga dihadiri Forkopimda, pimpinan OPD serta
puluhan perwakilan Parpol dan Ormas itu, Robert menjelaskan bahwa review RAB
tahun 2022 sebesar Rp 519 Miliar dipergunakan untuk 50.000 sambungan rumah (SR)
dan anggaran yang telah digunakan hingga tahun 2023 sebesar Rp 172 Miliar
dengan progres pekerjaan 33,32 %.
"Karena itu jelas masih membutuhkan tambahan anggaran
sebesar Rp 346 Miliar untuk selesaikan sambungan rumah," jelasnya.
Adapun sumber air bersih berasal dari air permukaan dan
sumur bor di Kuala Kencana, jika debit air permukaan berkurang, maka dialirkan
dari sumur bor tersebut. Untuk pekerjaan pipa di sepanjang jalan Cenderawasih
dilakukan dari sisi sebelah kiri dari arah Kuala Kencana, sehingga kedua belah
sisi dapat mengakomodir kebutuhan air bersih masyarakat.
Selain persoalan itu, alokasi anggaran Rp 1,3 Triliun itu
juga akan dibangun MCK konstruksi individual untuk 10 rumah warga di kampung
Uta, Distrik Mimika Barat Tengah dengan nilai anggaran Rp 1,6 Miliar. Sedangkan
7 unit MCK individual di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka akan dianggarkan sebesar
Rp 600 juta.
"Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan sanitasi
masyarakat dalam mewujudkan lingkungan sehat. Itu juga untuk mendukung program
prioritas nasional dalam penanganan stunting," katanya.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy