SALAM PAPUA (TIMIKA) - Warga Mimika yang bermukim di wilayah pesisir mengaku saat ini banyak kapal nelayan asing yang beroperasi mencari hasil laut di perairan Mimika.

"Sejak Ibu Susi Pujiastuti tidak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan sudah banyak kapal asing yang berani masuk mencari ikan di perairan Mimika," ungkap seorang warga Poumako kepada salampapua.com, Selasa (13/2/2024).

Warga yang tidak ingin namanya dipublish ini mengatakan bahwa kebanyakan nahkoda kapal asing yang beroperasi di perairan Mimika merupakan orang China atau Vietnam. Keberadaan kapal-kapal tersebut sangat merugikan nelayan-nelayan lokal yang hanya menggunakan alat tangkap tradisional.

"Kebanyakan nahkoda kapal-kapal itu seperti orang China atau Vietnam. Pokoknya kulit putih bersih dan mata sipit," katanya.

Sementara itu Koordinator Satwas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Mimika, Hariyadi Nugroho membantah informasi tersebut.

Haryadi menyebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada kapal nelayan asing yang mengambil hasil laut di wilayah perairan Mimika. Sebab setiap kapal asing yang tidak mengantongi izin dan tanpa afiliasi perusahaan sangat dilarang beroperasi di wilayah perairan Mimika.

Jumlah kapal nelayan yang berpangkalan di Poumako kurang lebih sebanyak 80, tapi semuanya beroperasi di wilayah laut Arafura.

"Tidak ada kapal nelayan asing, yang ada kapal lokal semua. Kapal-kapal lokal yang terlihat di Poumako itu hanya singgah sebentar karena mereka operasinya di laut Arafura. Mereka hanya singgah untuk pengisian air, BBM ataupun bahan makanan," ungkapnya kepada salampapua.com.

Di samping itu, dia mengatakan, terkait KM Bayu Sentosa 03 yang terbakar adalah kapal Indonesia yang berpangkalan di Dobo, Maluku. Nahkoda kapal tersebut merupakan warga Indonesia asal Riau.

"Nahkoda kapal yang saat ini belum ditemukan itu merupakan warga Riau, hanya saja namanya China," ujarnya.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy