SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Melati Peduli Timika (YMPT) yang dipimpin Martha Pussung bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Mimika kembali menggelar kegiatan sosialisasi HIV-AIDS sekaligus berbagi kasih Natal kepada masyarakat. Kegiatan kali ini mengusung tema “Remaja Tangguh Cegah HIV-AIDS” dan dipusatkan di Balai Kampung Mware, Distrik Mimika Timur, Sabtu (20/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua YMPT Martha Pussung, Dr. Kasim dari Kementerian Sosial Republik Indonesia sebagai narasumber, serta Ahmad Yani dari Community Health Development (CHD) PT Freeport Indonesia. Hadir pula Kepala Kampung Mware Benyamin Kaokayahe bersama jajaran pemerintahan kampung, serta ratusan warga yang didominasi remaja dan mama-mama Papua.

Dr. Kasim, yang akrab disapa Dorkas, membuka sesi dengan mengajak peserta mengikuti permainan berhitung sambil bergerak. Suasana sosialisasi pun berlangsung meriah dan penuh tawa, sehingga materi yang disampaikan dapat diterima dengan lebih santai oleh para peserta.

Dalam pemaparannya, Dr. Kasim menekankan dua hal penting dalam pencegahan HIV-AIDS, yakni perhitungan dan pengetahuan, khususnya bagi kalangan remaja.

“Kalau ada orang mau pegang tangan atau bagian tubuh lain, jangan dibiarkan. Harus ada perhitungan. Kalau dibiarkan, bisa berlanjut ke hal-hal lain dan itu tidak boleh terjadi. Dalam bergaul, harus hitung baik-baik,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengetahuan dalam pergaulan sehari-hari. Menurutnya, HIV-AIDS memiliki dampak yang sangat berat terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

“Saat masih sekolah, sebaiknya fokus belajar dulu dan menambah pengetahuan. Jangan sembarang berpacaran. Kalau hidup tanpa pengetahuan, itu menambah kebodohan. Jadi jangan sembarang membuka pakaian atau melakukan hal-hal yang berisiko,” ujarnya, disambut tawa peserta.

Sementara itu, Ahmad Yani dari CHD PTFI menjelaskan bahwa HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga penderitanya menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

“Sepanjang tahun ini, tercatat sekitar 300 warga Mimika terinfeksi HIV. Angka ini diharapkan tidak bertambah, sejalan dengan target global eliminasi HIV pada tahun 2030,” jelasnya.

Ia menambahkan, HIV dapat dikendalikan dengan terapi Antiretroviral (ARV), sehingga masyarakat yang merasa berisiko atau memiliki anggota keluarga dengan HIV diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, baik Puskesmas maupun RSUD.

Ahmad Yani juga menegaskan perbedaan antara HIV dan AIDS. HIV merupakan virus, sedangkan AIDS adalah kumpulan penyakit akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh secara parah.

“HIV menular melalui cairan tubuh tertentu, seperti hubungan seksual berisiko, transfusi darah, dan penularan dari ibu ke anak. HIV tidak menular melalui sentuhan, berjabat tangan, makan bersama, atau tinggal serumah. Jadi, jangan menjauhi saudara-saudara kita yang hidup dengan HIV-AIDS,” tegasnya.

Sebelum menutup kegiatan, Martha Pussung kembali mengingatkan para peserta untuk senantiasa menjaga diri dan kesehatan keluarga. Ia mengaku telah banyak menyaksikan dampak HIV-AIDS yang berujung pada kematian, sehingga edukasi seperti ini penting agar masyarakat memahami cara pencegahan dan penularannya.

Dalam sesi interaktif, Ahmad Yani juga memberikan pertanyaan kepada peserta. Bagi yang berhasil menjawab, diberikan hadiah menarik. Seluruh peserta menerima snack, dan pada akhir kegiatan dilakukan penyerahan 180 paket bingkisan Natal secara simbolis kepada Kepala Kampung Mware untuk selanjutnya dibagikan kepada warga.

Kepala Kampung Mware, Benyamin Kaokayahe, menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Melati Peduli Timika dan seluruh pihak yang terlibat atas kepedulian dan edukasi yang diberikan kepada masyarakat kampungnya. Acara diakhiri dengan penyerahan simbolis bingkisan Natal dan foto bersama.

Penulis/Editor: Sianturi