SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Pengawas Honai Adat Pengusaha
Amungme-Kamoro (HAPAK), Dolfin Beanal berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Mimika khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) agar lebih memberdayakan anak-anak
asli Papua untuk dipekerjakan di Bandara Mozes Kilangin Timika.
“Saya berharap pemerintah memberdayakan
anak-anak lokal di Bandara Mozes Kilangin Timika, yaitu anak-anak kami dari 2 Suku
Besar (Kamoro dan Amungme) serta 5 suku kekerabatan lainnya,” ujarnya kepada salampapua.com
saat dijumpai di Kantor HAPAK di Jalan Yos Sudarso Timika, Jumat (12/4/2024).
Menurut Dia, di Bandara Mozes Kilangin Timika
dari tempat pemeriksaan keberangkatan dan kedatangan hingga pemeriksaan masuk
pesawat tidak pernah ditemui anak-anak asli Papua yang bekerja di sana. Kebanyakan
orang dari luar Timika yang bekerja di Bandara tersebut.
“Kita bisa lihat sendiri Bandara itu tidak ada
wajah-wajah anak Papua. Kami tidak melarang, namun paling tidak kita ini di
Papua, tapi Bandara tidak ada wajah kami (orang Papua) di sana. Orang transit
juga pasti tidak tahu Bandara Mozes Kilangin ini di Papua karena apa, karena
kami tidak ada di sana,” ungkapnya.
Di samping itu, Dolfin menambahkan, sama
halnya dengan stand-stand penjualan di Bandara yang tidak ada sama sekali anak-anak
Papua diberikan tempat.
“Seharusnya berikan anak-anak Papua tempat,
Bandara harus dipenuhi dengan anak-anak lokal dan tetap menjual hasil-hasil
lokal Timika, yang saya lihat, menjual hasil Papua tapi yang jaga bukan anak
lokal, lalu anak-anak lokal mereka mau kerja dimana kalau tidak diberikan
kesempatan,” tegasnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy