SALAM PAPUA (TIMIKA) – Sebanyak 39 calon peserta mengikuti Tes Potensi calon pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) periode 2024-2029 yang berlangsung di MPCC, Selasa (9/7/2024).

Juru Bicara Pansel Pemilihan Pengurus YPMAK perwakilan dari Pemda Mimika, Anace Hombore mengatakan, setelah seleksi administrasi lalu, saat ini calon pengurus mengikuti seleksi potensi. Seleksi potensi ini dilakukan oleh konsultan perekrutan yaitu PT ARA Indonesia, di mana sebelumnya 41 orang yang lolos pada tes administrasi namun hanya 39 orang yang hadir mengikuti tes potensi ini.

“Yang lolos tes administrasi itu 41 orang namun sampai saat ini yang datang hanya 39 orang. Kalau 2 orang ini tidak mengikuti tes potensi hari ini, maka jelas kami nyatakan gugur. Tidak ada tes susulan, karena sebelumnya telah kami kirimkan undangan tes tertulis ini,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tes potensi ini dilakukan dengan basis komputer bagi yang mengikuti, namun jika masih belum paham penggunaannya akan diarahkan penggunaannya oleh Konsultan. Setelah tes potensi ini akan dilakukan assessment wawancara, kemudian seleksi kesehatan.

Usai semua selesksi dilalui, Pansel akan menetapkan 12 nama untuk 4 jabatan, 3 nama untuk jabatan direktur, 3 nama untuk jabatan wakil direktur I, 3 nama jabatan wakil direktur II dan 3 nama untuk jabatan sekretaris. Dan 12 nama tersebut akan diserahkan kepada Pembina.

“Kami tekankan untuk jabatan Direktur harus Amungme dan Kamoro, sedangkan jabatan lainnya dapat diisi oleh 5 suku kekerabatan dan Papua lainnya,” jelasnya.

12 orang ini merupakan orang-orang profesional dan memiliki kemampuan, baik dalam mengelola suatu yayasan, berintegritas, dan mempunyai mental yang baik.

Ia menambahkan, Pansel dalam melaksanakan tugas menjunjung tinggi transparansi, jujur, dan adil. Hal ini dilakukan, agar tidak ada pemahaman dari masyarakat bahwa Pansel tidak profesional.

"Kami melakukan yang terbaik dalam pelaksanaan seleksi ini. Karena ini merupakan yang pertama dan baru. Sehingga, kami komitmen untuk melaksanakan secara baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur PT ARA Indonesia, Dr Yosefini Rasyanti Munthe menjelaskan, ada 14 aspek yang dijadikan dasar pada seleksi potensi. Yaitu, kemampuan intelektual, kemampuan menyelesaikan masalah, kemampuan berpikir kritis dan strategis, kemampuan interpersonal, kecerdasan emosional, kesadaran diri, kemampuan belajar dengan cepat dan mengembangkan diri, kepemimpinan, orientasi berprestasi, sistematika kerja, daya jual, kemampuan beradaptasi, motivasi dan komitmen.

“Ada 14 karakter yang kita jadikan soal, dan soalnya beragam, mulqi dari pilihan ganda hingga esai. Pada esai ini, peserta akan menceritakan bagaimana menyelesaikan suatu masalah,” ujarnya.

 

Dalam uji potensi ini ada juga uji kemampuan, di mana usai dinyatakan lulus namtinya peserta akan memaparkan apa yang mereka lakukan, seperti program-program apa yang akan dibuat, untuk apa program tersebut, bagaimana cara kerjanya program, dan masih banyak lainnya.

“Program yang harus dilakukan itu benar-benar menyentuh masyarakat yang benar-benar ada manfaatnya, dalam soal juga akan ada inventory yang nanti akan mengajak ke arah narasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, PT ARA Indonesia sebelum melakukan seleksi ini telah melakukan studi terhadap masyarakat, dengan mengunjungi rumah-rumah di Paomako seperti melihat masalah kesehatan dasar, pendidikan dasar, air bersih dan aktivitas lainnya dari masyarakat. Sehingga dari keadaan lokal di Mimika dapat menjadi acuan dari PT ARA Indonesia, sama halnya dengan melihat lingkungan dan hutan mangrove di Mimika.

“Kami telah melakukan banyak riset sebelumnya, sebab kami juga terjun pada Kementrian Perhubungan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jadi kami sangat berkompten dalam pembuatan soal bagi daerah berkembang,” pungkasnya.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi