SALAM PAPUA (TIMIKA) – Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) turut menanggapi permintaan masyarakat terkait pengelolaan Rumah Sakit (RS) Waa Banti, Distrik Tembagapura, milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika agar kembali dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui YPMAK.

Wakil Direktur YPMAK Bidang Program dan Monev, Nur Ihfa Karupukaro menjelaskan bahwa RS Waa Banti awalnya dibangun pada tahun 2002 dan beroperasi hingga tahun 2017. Pada masa tersebut, YPMAK bekerjasama dengan Internasional SOS PTFI mengelola RS tersebut, namun kemudian pelayanannya terhenti lantaran adanya insiden kebakaran.

Meskipun RS tidak beroperasi, YPMAK tetap melakukan pelayanan kesehatan dalam bentuk program “Pelayanan Kampung Sehat”, dan adanya pelayanan Pustu di kampung Aroanop untuk melayani masyarakat.

“Dari awal kami melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Waa Banti, mulai dari pelayanan hingga edukasi-edukasi hidup sehat, dan program-program lainnya yang sampai saat ini kami jalankan,” ujarnya kepada salampapua.com, Rabu (10/7/2024).

Ihfa mengungkapkan, di tahun 2023 Pemkab Mimika kemudian membangun RS Waa Banti dan langsung dikelola oleh Pemkab. Dalam hal ini YPMAK menghibahkan tanah tempat dibangunnya RS tersebut. Bukan hanya itu, PTFI melalui YPMAK juga membantu Pemkab Mimika dalam hal pengadaan beberapa peralatan dan perabotan kebutuhan di RS tersebut.

“Memang RS Waa Banti milik Pemkab Mimika dan dikelola penuh oleh Pemkab Mimika, namun kami YPMAK tetap terus bekerjasama dengan Pemkab untuk pelayanan RS Waa Banti ini,” ungkapnya.

Menurut Dia, pelayanan di dalam RS Waa Banti merupakan tanggungjawab Pemkab Mimika, namun di wilayah luar RS tersebut atau pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat merupakan tanggungjawab YPMAK, sehingga YPMAK bersama Pemkab Mimika terus melakukan koordinasi terkait pelayanan kesehatan di Waa Banti.

Bahkan saat ini YPMAK sedang menggarap program baru yaitu “Paket Program Pemberdayaan dan Kemandirian” (P3K). Program ini merupakan pelayanan yang langsung menyentuh masyarakat, dimana akan ada edukasi-edukasi yang mengajak masyarakat untuk hidup sehat.

“Memang sudah 2 bulan program Kampung Sehat kita tidak berjalan karena adanya transisi dari program Kampung Sehat menjadi P3K. Nah program inilah yang akan kami fokuskan kepada masyarakat dan program ini masuk pada tahapan pemilihan vendor. Kami yakin di bulan Agustus akan berjalan,” tuturnya.

Ia menambahkan, peran-peran dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah dibagi sesuai perannya.

“Dua bulan lalu kami sudah sempat mengunjungi RS Waa Banti dan saya rasa pelayanannya serta fasilitasnya juga sudah cukup bagus. Memang namanya RS baru maka pasti ada penyesuaian-penyesuaian, namun yang jelas kerjasama antara PTFI melalui YPMAK dengan Pemkab Mimika terus terjalin,” tutupnya.

Penulis: Evita

Editor: Jimmy