SALAM PAPUA (NABIRE) – Wakil Gubernur Papua Tengah, Deinas
Geley, menyalurkan bantuan sosial berupa permakanan, sandang, dan alat bantu
kesehatan Tahun Anggaran (TA) 2025 kepada penyandang disabilitas, lanjut usia
(lansia), serta anak terlantar di Nabire, Senin (22/12/2025).
Penyaluran bantuan yang berlangsung dalam suasana libur
Natal ini menjadi wujud kehadiran dan kepedulian Pemerintah Provinsi Papua
Tengah terhadap kelompok rentan serta para pengelola yayasan sosial yang selama
ini memberikan pelayanan kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Wagub Deinas Geley menegaskan bahwa
pemerintah hadir untuk mendukung tugas mulia para pengelola yayasan yang dengan
penuh kesabaran dan ketulusan merawat sesama.
“Bapak dan Ibu pengelola bekerja dengan hati, melayani
mereka yang sangat membutuhkan harapan. Ini adalah tugas paling mulia yang
nilainya jauh lebih besar daripada sekadar bantuan materi apa pun,” tegas
Deinas.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pengasuh
yang tetap setia melayani meski kerap menghadapi keterbatasan, termasuk
minimnya imbalan yang diterima. Deinas pun berbagi pengalaman pribadinya yang
pernah tumbuh di lingkungan panti asuhan, seraya mengingatkan anak-anak binaan
agar menghormati para pengasuh sebagaimana orang tua kandung sendiri.
“Tugas melayani dan mendampingi mereka yang memiliki
keterbatasan fisik maupun sensorik adalah bentuk pelayanan utama kepada Tuhan.
Hadiah yang sesungguhnya bagi para pengelola bukanlah kado Natal hari ini,
melainkan upah besar dari Tuhan atas ketulusan dalam mendidik anak-anak kita,”
ujarnya.
Berdasarkan laporan teknis, bantuan permakanan disalurkan
kepada 600 penyandang disabilitas yang berada di tujuh yayasan, di antaranya
Yayasan Forum Peduli Difabel (120 penerima), Yayasan Arminia (120 penerima),
serta YPK Mimika (150 penerima). Selain itu, pemerintah juga menyalurkan 100
paket alat bantu kesehatan, berupa kursi roda, tongkat jalan, dan alat bantu
dengar.
“Bantuan ini menjangkau wilayah Nabire, Paniai, hingga
Mimika, serta menyasar sekitar 200 anak terlantar dan 300 lansia, agar mereka
dapat merasakan sukacita Natal dengan kebutuhan pangan dan sandang yang
terpenuhi,” jelas Deinas.
Menanggapi aspirasi para pengelola yayasan terkait kebutuhan
sarana fisik, khususnya pembangunan asrama, Wagub memastikan bahwa usulan
tersebut akan dibawa ke dalam pembahasan program prioritas Pemerintah Provinsi
Papua Tengah. Meski tidak menjanjikan realisasi instan, ia berkomitmen untuk
mengawal aspirasi tersebut agar dapat dikaji dan diakomodasi dalam perencanaan
ke depan.
“Kami telah mendengar permintaan pembangunan asrama di
Nabire maupun Timika. Usulan ini akan kami masukkan dalam sistem perencanaan
dan dilaporkan secara resmi untuk dikaji lebih lanjut demi kesejahteraan
anak-anak kita,” pungkasnya.
Penulis: Elias Douw
Editor: Sianturi

