SALAM PAPUA (TIMIKA)- Sebanyak 249 kasus kanker yang terdata di Rumah Sakit Mitra Masyarakat didominasi oleh kanker rahim. Hal itu disampaikan Wakil Direktur Program dan Monev Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Nur Ihfa Karupukaro pada konfrensi pers Waspada Kanker di Hotel Horison Ultima, Selasa (22/10/2024).

Konfrensi pers tersebut didampingi oleh Ketua Pembina YPMAK, Engel Enock, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi, Ketua IDI Mimika, dr Leonardus Pardede, dan perwakilan Lembaga Adat Lemasa dan Lemasko

Penyakit kanker kata Ihfa, dari data tersebut banyak dialami Masyarakat Amungme dan Kamoro dan 5 suku kekerabatan. Jika masih stadium awal masih bisa ditangani namun jika sudah stadium lanjut, maka harus dirujuk ke luar daerah dengan biaya yang tidak sedikit.

“Di luar banyak orang yang belum menyadari hal itu, untuk itu menyambut HUT YPMAK ke-5 tanggal 18 Desember mendatang, YPMAK berpikir melakukan deteksi dini kanker lewat Waspada Kanker yang nobatene, masyarakat kami sama sekali belum tahu tentang gejala-gejala kanker,” ujarnya.

Untuk itu, YPMAK bekerjasama dengan RSK Dharmais Jakarta, RSMM, IDI Mimika untuk memberikan sosialisasi terkait pencegahan kanker sedini mungkin. Terkait edukasi kepada masyarakat, selain pelayanan medis di RSSM, juga ada Divisi Kesehatan YPMAK dengan Program Kampung sehat bersinergi dengan program Pemda Mimika, guna melayani masyarakat di kampung-kampung.

“Dengan layanan di RSMM, semua dokter dan paramedis sudah memberikan edukasi kepada Masyarakat terkait kanker tersebut. Dan masyarakat yang ada di gunung dan pantai setiap kali ada kegiatan Program Kampung Sehat, juga sudah memberikan edukasi tentang pola hidup sehat dan tentang berbagai penyakit selain kanker,” terangnya.

Dari 249 kasus yang terdata di RSMM lanjut Ihfa, didominasi oleh kanker serviks atau rahim sehingga memang masyarakat harus waspada kanker. Seluruh kamu ibu di Mimika dan remaja bisa saja terkena penyakit itu.

“Kami berkolaborasi dengan Pemda lewat Dinkes Mimika karena merupakan pilar utama pembangunan, dan YPMAK adalah pendukung. Ini belum ada kata terlambat untuk memperbaiki semua sistem yang ada. Ini langkah awal bagi YPMAK dan ke depan masih banyak jenis penyakit lain yang perlu diwaspadai lebih awal, dan edukasi harus terus dilakukan kepada masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, Inosensius Pribadi mewakili Pemda Mimika pada kesempatan itu, sangat men-support dan mengapresiasi langkah yang diambil oleh YPMAK terkait Waspada Kanker. Menurutnya, pelayanan kesehatan bukan semata hanya tanggungjawab pemerintah, namun satu bagian kolaborasi semua pihak yang ada di Mimika.

“Kesehatan bukan hanya kanker, namun semua penyakit harus diperangi serta memberikan edukasi kepada masyarakat. Biar kadang pola hidup sudah sehat, masih saja ada penyakit sehingga diperlukanlah pengetahuan bagaimana cara mencegah dan mengatasi penyakit tersebut,” ungkapnya.

Ditambahkannya, apa yang dilakukan YPMAK sangat berarti dan aksi-aksi seperti ini pasti selalu didukung oleh pemerintah.

Sementara itu, Ketua IDI Mimika, dr Leonard Pardede menegaskan bahwa penyakit apapun, lebih baik mencegah daripada mengobati. Kanker itu sendiri menurut dr Leo, penyebabnya ada karena faktor hereditas atau keturunan. Ada juga faktor karena perilaku, seperti perilaku makan dan perilaku hidup sehat.

“Jadi jika seseorang mengidap kanker, berarti ada karena faktor keturunan, ada pembawa gen kanker tersebut. Namun untuk kanker leher rahim sudah diketahui penyebabnya yakni Virus HPV (Human Pappiloma Virus) melalui hubungan seksual bukan dengan pasangan atau berganti-ganti orang,” tuturnya.

Untuk itu kepada kaum bapak, agar dalam melakukan hubungan seksual cukup dengan satu pasangan itu cukup. Untuk itu, pemerintah sudah mensupport dengan menyediakan vaksin kepada anak-anak remaja putri yang sudah mengalami menstruasi dan belum pernah melakukan hubungan suami istri, dia mendapat gratis dari pemerintah dan hal itu tersedia di Puskesmas.

“Jadi pemerintah sudah memberikan bagiannya, dan tugas kami dari IDI adalah tetap mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat dan bagaimana cara mencegah kanker tersebut, sehingga memiliki hidup yang berkualitas sampai pada masanya Tuhan panggil,” tandasnya.

Engel Enock sendiri mengharapkan, agar program seperti ini terus dijalankan, dan inisiasi ini sudah dilakukan YPMAK bersama IDI dan RSK Dharmais, sebagai salah satu bukti keseriusan dalam program ini dan dananya ada.

“Kalau cuma edukasi saya pikir tidak mahal apalagi saling support. Semangat ini sudah bagus dan selaku ketua pembina akan terus mengingatkan ini kepada YPMAK dan pengurus berikutnya. Ada hal atau penyakit yang menakutkan sehingga edukasi harus diperbanyak. Saya memastikan program seperti akan akan terus ditingkatkan, dan akan terus mengingatkan dalam rapat-rapat pengurus,” katanya.

Sementara itu Tokoh Masyarakat Kamoro, Dominikus Mitoro menyampaikan apresiasi kepada YPMAK yang sudah menggelar acara tersebut, sehingga masyarakat dapat menerima pengetahuan soal kanker. Dia berharap, YPMAK tidak hanya melakukan kegiatan untuk penyakit kanker, namun juga penyakit yang lain seperti penyakit jantung.

“Kami berharap YPMAK, RSMM dan RSUD bisa melakukan hal itu dan masyarakat harus menjaga pola hidup yang sehat sehingga jauh dari sakit penyakit,” imbuhnya.

Penulis/Editor: Sianturi