SALAM PAPUA (TIMIKA) - Terhitung sejak Januari hingga September 2024, Dinas Kesehatan Mimika mencatat jumlah pemeriksaan HIV-AIDS sebanyak 31.383 orang, dan yang dinyatakan positif sebanyak 347 orang.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Mimika, Kamaludin menyampaikan, bahwa dari jumlah  penderita HIV-AIDS itu, lebih banyak yang merupakan perempuan daripada laki-laki dengan usia bervariasi dimulai di bawah 15 tahun capai 2%, 15-29 tahun 51% dan yang berusia 30 tahun lebih 47%.

"Penyebab utama 95% pola penularan melalui hubungan seksual yang beresiko.

Setiap penderita HIV AIDS yang dinyatakan positif, langsung konseling, treatment ARV dan dipantau kepatuhannya," kata Kamaludin.

Hal ini disampaikan saat pelaksanaan Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan Pembangunan Kesehatan Lintas Sektor Dalam Pencegahan Penyakit AIDS, Tuberculosis Dan Malaria (ATM) Di Kabupaten Mimika, yang dilaksanakan di Hotel Horison Diana, Jalan Budi Utomo, Selasa (22/10/2024).

Kegiatan ini menurut Kamaludin, diselenggarakan oleh Asosiasi Dinkes se-Indonesia (ADINKES), melibatkan  lintas sektor, yakni PT Freeport Indonesia (PTFI), Kontraktor, Bappeda, PUPR, DPMK, Dinsos, Kepala Kelurahan dan Ormas.

"Tujuannya, untuk mensosialisasi dan mengikat komitmen bagiamana caranya menanggulangi ATM ini secara bersama-sama, karena yang harusnya bergerak untuk penanggulangan ATM ini hanya Dinkes saja, tapi harus melibatkan sektor lainnya. Contoh untuk malaria itu perlu adanya penataan lingkungan, sehingga harus libatkan PUPR dan mitra lainnya yang memang bisa menata lingkungan," katanya.

Disampaikan juga bahwa selama 2024, jumlah pemeriksaan TBC yang dilakukan kepada terduga sebanyak 12.432 orang, dan yang terinfeksi sebanyak 2.137.

"Pengobatan TBC membutuhkan waktu panjang. Untuk yang TBC sensitif harus menjalani pengobatan selama 6-9 bulan, sedangkan untuk level berikutnya harus menjalani pengobatan hingga 12 bulan atau setahun," ujarnya.

Sementara itu, Utusan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES), Iskandar Z Adisapoetra menyatakan, bahwa ADINKES merupakan asosiasi yang dibentuk untuk membantu pemerintah, khususnya Kemenkes dan Kemendagri, agar menjembatani antar kebijakan pusat dan daerah.

Kegiatan ini sebagai upaya menggalang kemitraan dengan lintas sektor, termasuk CSR dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dan kontraktor-kontraktor, agar bisa mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit menular ATM di Mimika.

Pencegahan dan pengendalian ATM ini merupakan amanat nasional oleh Kemenkes, yang diimplementasikan kepada daerah sebagai ujung tombak.

"Makanya dibutuhkan kolaborasi dalam mengendalikan tiga penyakit tersebut," ucap Iskandar.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi