SALAM PAPUA (TIMIKA) - Dijuluki Bapak Toleransi,
Johannes Rettob dan Emanuel Kemong (JOEL) senantiasa menunjukkan sikap
toleransi sebagai teladan, dalam merawat persatuan masyarakat yang majemuk di
Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Hal ini ditunjukkan Paslon JOEL yang sedang berkontestasi di
Pilkada Mimika 2024, saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW 1446, yang digelar
Himpunan Kerukunan Maros (Hikmas) Timika, Kamis (3/10/2024).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mimika, Ustad Muhammad
Amin, dalam sambutannya menyebut, sangat baik jika seluruh pasangan calon di
Pilkada Mimika senantiasa merangkul keberagaman.
"Sambutan dari Ketua Hikmas (Mursaling) menyampaikan
terima kasih setinggi-tingginya kepada semua pihak, termasuk kepada bapak
Johannes Rettob yang berpartisipasi di keluarga Hikmas," kata pada rilis
yang diterima Salampapua.com, Sabtu (5/10/2024).
Kendati begitu, Amin memastikan dirinya tidak sedang
mendukung atau mempromosikan salah satu pasangan calon. Akan tetapi, siapapun
yang senantiasa menjaga toleransi dalam perbedaan patut diapresiasi.
"Sebentar itu ada yang kamera (rekam) saya bahwa Ketua
MUI dukung JOEL. Matannang-tannang nak (diam-diam saya) di rumah, (aktivitas)
saya cuma rumah masjid ceramah, dipelintir di sana sini, ketua MUI mendukung
ini," ucapnya.
Menurut Amin, seluruh pasangan calon di Pilkada Mimika tentu
punya elektabilitas dan visi misi serta kekuatan politik, untuk berkontestasi
dalam proses demokrasi ini.
"Kita dorong semua, karena mereka orang terbaik semua.
Tidak ada kacang-kacang ini. Mereka yang maju ini punya elektabilitas, punya
visitas, dan yang terakhir pastinya isi tas," ucapnya berkelakar.
Ia mengingatkan, jangan karena politik persatuan menjadi
terkoyak. Apalagi, Mimika yang sangat heterogen, didiami hampir seluruh suku
bangsa dengan latar belakang kepercayaan berbeda-beda.
"Indahnya hidup di Timika, tidak satu agama, dua tiga
empat agama dilindungi oleh negara. Pemerintah melindungi semua agama,"
kata Amin.
Amin menikmati suasana toleransi dan kebersamaan pada acara
Hikmas kali ini. Sejumlah tokoh termasuk John-Emanuel dan warga non muslim
lainnya turut hadir.
"Alhamdulillah, tamunya Hikmas ini tidak hanya muslim,
tapi ada juga non muslim. Ini yang dibilang toleransi betul-betul,"
ucapnya.
"Kalau di Maros ki tinggal pada-padatta mi itu (kita
semua sama) sama-sama bahasa, suku, agama. Tapi kalau di Timika, beda agama,
bahasa, daerah, tapi kita bisa sama-sama di tempat ini. Alhamdulillah,"
pungkasnya.
Editor: Sianturi