SALAM PAPUA (TIMIKA)- Ada berbagai hal yang bisa
menjadi penyebab kuku rusak, mulai dari cedera, infeksi, hingga kondisi medis
tertentu. Meski sebagian kasus kuku rusak umumnya tidak berbahaya, kondisi ini
tetap harus ditangani dengan tepat untuk mencegah komplikasi yang mungkin
terjadi, seperti kuku lepas hingga selulitis.
Kuku rusak merupakan masalah pada kuku yang ditandai dengan
perubahan warna, bentuk, tekstur, atau ketebalan kuku, baik di kuku tangan
maupun di kuku kaki. Kondisi ini dapat ditangani dengan berbagai cara,
tergantung pada penyebab kuku rusak yang Anda alami.
Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang dapat
menjadi penyebab kuku rusak:
1. Cedera
Cedera merupakan penyebab kuku rusak yang umum terjadi.
Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari kebiasaan menggigit kuku
(onychopagia) hingga kuku terjepit, tertimpa benda berat, atau terluka akibat
benda tajam.
Kuku rusak karena cedera dapat ditangani dengan berbagai
cara, tergantung pada gejala dan tingkat keparahan cedera yang Anda alami.
Mengompres kuku, mengangkat kuku, dan menjahit bantalan kuku adalah cara-cara
yang bisa dilakukan untuk menangani kuku rusak ini.
2. Infeksi
Kuku rusak juga bisa terjadi akibat infeksi, terutama
infeksi jamur kuku atau yang dikenal dengan onkomikosis. Gejala utama infeksi
jamur kuku adalah: Kuku berbau tidak sedap, kuku menjadi lebih rapuh atau
menebal, kuku terpisah dari kulit jari, kuku berubah warna menjadi putih,
kuning, kecoklatan, atau hitam
Selain itu, kuku rusak juga bisa disebabkan oleh infeksi
bakteri Staphylococcus and Streptococcus yang umum terjadi pada penderita
paronikia akut.
3. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi juga bisa menjadi penyebab kuku rusak
yang ditandai dengan munculnya garis Beau. Kondisi ini dapat Anda kenali dengan
adanya lekukan horizontal yang dalam pada kuku.
Selain itu, kekurangan nutrisi juga dapat membuat bentuk
kuku menyerupai sendok (koilonikia). Kondisi ini ditandai dengan perubahan
bentuk permukaan kuku yang melengkung ke luar. Kuku rusak menyerupai sendok ini
juga bisa terjadi akibat menderita anemia defisiensi besi atau defisiensi
vitamin B.
4. Penyakit autoimun
Penyebab kuku rusak selanjutnya adalah menderita penyakit
autoimun, seperti psoriasis. Kondisi kuku rusak yang sering muncul pada
penderita psoriasis adalah nail pitting, yaitu lekukan atau lubang kecil di
permukaan kuku. Lekukan yang muncul ini lebih dangkal daripada garis Beau.
5. Penyakit paru
Penyakit paru, seperti kanker paru-paru, merupakan penyebab
umum terjadinya kuku rusak yang disebut dengan jarih tabuh (nail clubbing).
Kondisi ini dapat ditandai dengan pembengkakan ujung jari seperti tabuh yang
membuat kuku menjadi cembung.
Selain disebabkan oleh kanker paru-paru, jari tabuh juga
bisa terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dalam darah dan beberapa kondisi
medis lain, seperti radang usus, penyakit celiac, atau sirosis.
Cara Mengobati Kuku Rusak
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengobatan kuku
rusak dapat bervariasi, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pada kasus
kuku rusak akibat cedera ringan, Anda dapat melakukan penanganan mandiri di
rumah.
Namun, jika kuku rusak tidak menunjukkan perbaikan dengan
penanganan mandiri, atau jika kuku rusak disebabkan oleh kondisi medis
tertentu, Anda sebaiknya memeriksakan kondisi tersebut ke dokter kulit untuk
mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Beberapa pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh
dokter untuk menangani penyebab kuku rusak adalah: Obat antijamur oral atau
topikal untuk mengatasi kuku rusak akibat infeksi jamur, obat antibiotik oral
atau topikal untuk mengatasi kuku rusak akibat infeksi bakteri, kortikosteroid
topikal, berupa krim atau seperti kuteks, untuk mengatasi kuku rusak akibat
psoriasis dan suplemen penambah darah untuk mengatasi kuku rusak akibat anemia
defisiensi besi.
Selain itu, untuk mengurangi risiko terjadinya kuku rusak,
Anda diajurkan untuk selalu merawat kuku dan menghindari pemicu kuku rusak.
Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat kuku: rutin
memotong kuku menggunakan gunting kuku dan tidak menggigit kuku.
Selalu mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
untuk mengurasi risiko terjadinya infeksi jamur dan bakteri penyebab kuku rusak.
Bila Anda mengalami masalah kuku rusak, baik yang ditandai dengan perubahan
warna, bentuk, tekstur, atau ketebalan kuku, sebaiknya konsultasikan kondisi
tersebut ke dokter untuk mendapat pemeriksaan dan penanganan yang sesuai dengan
penyebab kuku rusak yang Anda alami. (Alodokter)
Editor: Sianturi