SALAM PAPUA (TIMIKA)- Sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat umumnya tinggi akan kandungan purin, yakni zat pembentuk zat asam urat di dalam tubuh. Dengan mengetahui beberapa sayuran ini, Anda dapat lebih cermat dalam memilih sayuran yang aman untuk menjaga kadar asam urat dalam tubuh.
Penyakit asam urat terjadi ketika kadar asam urat di dalam darah mengalami peningkatan yang melebihi batas normal, sehingga tubuh tidak bisa mengeluarkannya melalui urine dengan baik.
Hal ini menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada persendian, sehingga memicu peradangan dan munculnya sensasi nyeri di jari kaki, lutut, maupun pergelangan kaki. Selain itu, asam urat berlebihan juga bisa menyebabkan encok.
Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari faktor turunan, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, hingga pola makan yang kurang sehat. Untuk mencegah asam urat kambuh atau menjadi makin parah, Anda perlu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, termasuk membatasi sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat.
Beberapa Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat
Sebenarnya, sayuran merupakan jenis makanan dengan kandungan senyawa purin yang relatif lebih rendah daripada jenis makanan lain, seperti daging dan jeroan. Namun, ada beberapa jenis sayuran yang diketahui tinggi kandungan purin, sehingga berisiko memicu gejala asam urat kambuh pada beberapa orang.
Berikut ini adalah beberapa sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat:
1. Bayam
Bayam merupakan jenis sayur yang sehat, terjangkau, mudah ditemukan, dan bisa dikreasikan menjadi aneka makanan. Namun, siapa sangka bila sayuran hijau ini diketahui tinggi kandungan purin.
Kadar purin yang tinggi pada bayam berisiko menyebabkan penumpukan kristal asam urat pada persendian, sehingga menimbulkan penyakit asam urat. Namun, setelah gejala asam urat sudah mereda, Anda tetap boleh mengonsumsi bayam karena kandungan gizi di dalam sayuran ini sayang untuk dilewatkan.
2. Brokoli
Brokoli juga merupakan salah satu sayuran hijau yang lezat dan kaya akan nutrisi. Meski begitu, brokoli mengandung purin yang cukup tinggi, sehingga penderita asam urat perlu berhati-hati bila ingin mengonsumsinya.
Konsumsi purin yang terlalu banyak berisiko memicu penumpukan kristal asam urat pada persendian, sehingga menimbulkan nyeri pada beberapa bagian tubuh. Sama seperti bayam, brokoli juga bisa dikonsumsi setelah gejala asam urat sudah mereda.
3. Terong
Terong kerap dijadikan masakan lezat yang menggugah selera. Namun, konsumsi terong perlu dibatasi oleh penderita asam urat. Pasalnya, terong juga termasuk sayuran yang tinggi kandungan purin dan berisiko menyebabkan penumpukan kristal kristal asam urat.
4. Labu
Labu merupakan sumber nutrisi yang tepat untuk menurunkan berat badan karena rendah lemak dan kalori. Namun, labu juga diketahui memiliki kandungan purin yang cukup tinggi, sehingga penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi sayur jenis ini.
5. Asparagus
Serupa dengan beberapa sayuran sebelumnya, asparagus juga termasuk sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat karena tinggi akan kandungan purin. Bagi penderita asam urat, sebaiknya pilih sayuran atau makanan yang rendah purin lainnya.
6. Peterseli
Meski jarang digunakan sebagai bahan utama dalam masakan, peterseli juga berisiko memicu asam urat kambuh karena tinggi kandungan purin. Selain itu, sayuran ini dapat menyebabkan penumpukan kristal pada persendian bila dikonsumsi dengan makanan tinggi purin lain, seperti daging merah, makanan laut, dan jeroan.
Tips Mengonsumsi Sayuran bagi Penderita Asam Urat
Pada dasarnya, beberapa sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat di atas tidak selalu menjadi pemicu gejala asam urat kambuh meski mengandung purin. Pasalnya, senyawa tersebut tidak secara langsung memicu gejala asam urat. Selain itu, jumlah purin yang terkandung di dalam sayur juga relatif lebih rendah daripada jenis makanan lainnya.
Namun, sayuran-sayuran tersebut umumnya bisa lebih berisiko menyebabkan asam urat kambuh, jika diolah dengan cara digoreng dan ditumis. Hal ini karena makanan berminyak bisa memicu peradangan yang berisiko menyebabkan asam urat kambuh. Oleh karena itu, sayuran tersebut sebaiknya diolah dengan cara direbus atau dikukus.
Meski dipercaya dapat memicu asam urat, berbagai sayuran di atas umumnya mengandung banyak nutrisi penting, sehingga tidak perlu dijauhi sepenuhnya. Ketika gejala asam urat sudah menghilang, Anda tetap boleh mengonsumsi sayuran tersebut sebagai bagian dari pola makan sehat sehari-hari.
Untuk menjaga kadar purin dalam tubuh, Anda juga perlu mengonsumsi variasi makanan sehat lainnya, mengonsumsi air putih setidaknya 8 gelas per hari, serta membatasi konsumsi minuman beralkohol. Dengan begitu, gejala asam urat kambuh dapat dicegah.
Selama mengonsumsi sayuran yang tidak boleh dimakan penderita asam urat tidak memunculkan gejala apa pun, Anda bisa terus memakannya. Namun, bila gejala asam urat kambuh, Anda bisa berkonsultasi ke dokter melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan saran mengenai sayuran yang cocok dan cara mengolah yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. (Alodokter)
Editor: Sianturi