SALAM PAPUA (TIMIKA) - Honai Pengusaha Adat Amungme
Kamoro (Hapak) meminta untuk dilibatkan dalam pembangunan pabrik semen dan
keramik, yang rencananya dibangun PT Honay Ajkwa Lorentz di Timika, Papua
Tengah.
Ketua Hapak, Oteanus Hagabal menegaskan, pembangunan pabrik
tersebut akan dilakukan di Timika, maka sebagai kontraktor lokal di Timika Hapak
meminta, adanya keterlibatan atas pembangunan Pabrik tersebut.
“Kita yang tergabung dalam kontraktor lokal sangat kecewa
karena tidak ada keterlibatan kami dalam pembangunan pabrik tersebut. Seharusnya
kita bisa menjadi tuan di negeri kita. Terlebih pada bidang ekonomi,” ujarnya
saat melakukan konferensi pers di Sekretariat Hapak, Senin (13/1/2025).
Dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab), DPRD
dan pihak PTFI untuk memfasilitasi pertemuan antara PT Honay Ajkwa Lorentz
untuk membicarakan terkait hal ini.
“Sebelum menjalankan pabrik ini kami minta untuk semua pihak
untuk memfasilitasi pertemuan kami, sehingga kami mempunyai bagian untuk
pembangunan pabrik ini, dan kami meminta untuk stakeholder mendukung Hapak,”
ungkapnya.
Selanjutnya, Wakil Ketua Hapak, Tenius Kum, STh mengatakan,
semua proses pendirian pabrik dilakukan di luar kota, tidak dilakukan di
Mimika, sehingga kontraktor lokal tidak dilibatkan.
“Yang terlibat itu jelas bukan Amungme dan Kamoro. Jadi kami
minta semua pihak membuka diri untuk menerima kita. Sebelum melakukan operasional
seharusnya melakukan koordinasi bersama kami kontraktor lokal,” katanya.
Ia menjelaskan, pembukaan pabrik jelas akan menyerap tenaga
kerja 500 hingga 900 karyawan. Maka Hapak meminta sebelum terjadinya perekrutan
dari luar kota ia meminta perekrutan dilakukan di Mimika.
“Kami tidak mau lagi ada perekrutan dari luar. Kami di
Mimika juga sudah berkompeten dalam pekerjaan, jadi bisa melakukan perekrutan
di Mimika,” harapnya.
Perlu diketahui, usai konferensi pers ini, Hapak akan
melakukan pertemuan bersama semua pihak kontraktor lokal, untuk sama-sama
mengawal pembangunan pabrik semen dan keramik.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi