SALAM PAPUA (TIMIKA)- Pertandingan di Grup C WBFC Timika Cup 2025 mempertemukan SSB Elang melawan SSB Amor di Lapangan Brigif 20/IJK/3 Kostrad, Kamis (20/02/2025). Pertandingan yang dipimpin Wasit Askab PSSI Mimika Yeremias ini berlangsung seru sejak menit awal. Para pemain SSB Amor dengan kostum merah-hijau meski secara postur lebih kecil dari para pemain SSB Elang, yang datang dengan postur lebih jangkung dan kostum kuning-biru, dengan gagah berani beradu fisik, maupun teknik bermain. 

Gocekan bola para pemain Amor juga sering memperdaya para pemain Elang. Hasilnya menit ke-13 babak pertama, Eldowais May (89) berhasil membobol gawang SSB Elang yang dijaga Al Mustofa sehingga skor menjadi 1-0 untuk keunggulan Amor.

Pada pertandingan ini, Wasit Yeremias sering mengingatkan para pemain agar bermain dengan fair play, sehingga setiap terjadi pelangggaran selalu diberikan hukuman. Pelatih Elang, Albert Korano juga terus memotivasi anak didiknya agar bermain lepas dan mau kerja keras.

Begitu juga Pelatih Amor, Natanyel Marani agar anak didiknya tidak gentar beradu taktik dengan lawan dengan postur lebih besar. Meski SSB Elang terus menggempur pertahanan Amor, namun skor 1-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Pertandingan babak kedua juga tetap berlangsung ketat. Kedua tim langsung saling serang. Kerasnya pertandingan membuahkan tendangan penalti pada menit 43 bagi SSB Elang. Hal itu tidak disia-siakan Abdi Haikal pemain depan Elang. Meski kiper SSB Amor, Iki Yakadewa mampu menahan tendangan keras, namun bola muntahan disambar oleh Abdi Haikal dan gol sehingga kedudukan menjadi 1-1.

Serangan demi serangan terus digencarkan oleh SSB Elang meski sudah terlihat sudah capek. Demikian juga para pemain SSB Amor. Bahkan pada menit-menit akhir pertandingan, posisi bola seolah-olah main setengah lapangan. Meski sesekali, para prajurit Amor membalas dengan serangan balik.

Kebuntuan skor 1-1 akhirnya pecah, setelah Fauzan (9) pemain SSB Elang berhasil membobol gawang Iki Yakadewa sehingga sekaligus memenangkan pertandingan tersebut dengan skor 2-1 pada menit ke-66. Skor ini bertahan hingga pertandingan usai.

Pelatih SSB Elang, Albert Korano usai pertandingan mengatakan pertandingan itu sebagai penentuan bagi anak asuhnya, dan ada faktor ketegangan meski menguasai bola namun masih banyak kegagalan dalam penyelesaian akhir dan juga beberapa faktor lainnya.

“Kondisi fisik yang habis karena bertanding tiga kali berturut-turut sehingga fisik agak kelelahan. Besok bisa recovery karena Sabtu baru main lagi. Kami sudah memang 1-0 dari Hidayatullah, menang 2-1 dari Amor dan sekali kalah dari Mimika United 1-2. Kita hanya butuh recovery,” jelasnya

Menghadapi pertandingan ketiga kontra SSB Airlens, yang masih menjaga kemenangan beruntun maka pertandingan tersebut akan menjadi penentuan timnya apakah bisa juara grup atau runner up.

“Kami akan habis-habisan menghadapi Airlens. Minimal harus menang dengan gol yang cukup juga, dan kita sudah punya point 6. Anak-anak yang cideri harus dipulihkan,” imbuhnya.

Sementara itu, Pelatih SSB Amor, Natanyel Marani mengatakan pertandingan itu cukup melelahkan bagi anak didiknya. Pihaknya akan mengoreksi anak-anak ke depan namun kita bersyukur WBFC sudah buat pertandingan yang terbaik dan mereka sudah bertanding.

“Kebanyakan pemain kita masih kelahiran 2011 dan merupakan pemain peranakan. Kami harus lebih semangat lagi dan masih persiapan habis dan semoga tahun depan bisa tampil lagi,” imbuhnya.

Penulis/Editor: Sianturi