SALAM PAPUA (TIMIKA)- Dalam rangka menciptakan situasi kondusif menjelang putusan sengketa Pilkada Mimika 2024 yang sementara disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK), Kapolres Mimika, AKBP AKBP Billyandha Hildiario Budiman menggelar Coffee Morning Bersama Forkopimda, KPU, Bawaslu, Lemasa, Lemasko, dan Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati serta Tokoh Masyarakat.
Kapolres dalam sambutannya menyatakan, sebelum coffee morning, juga telah dilaksanakan apel siaga, dilanjutkan patroli berskala besar selama beberapa hari ke depan yang melibatkan kurang lebih sebanyak 450 personel gabungan TNI-Polri. Patroli ini sekaligus mensosialisasikan agar seluruh masyarakat Mimika, tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar yang memicu gangguan kamtibmas.
"Saya sengaja undang bapak dan ibu semua untuk satukan visi dan misi dalam menjaga Kamtibmas jelang putusan MK atas sengketa Pilkada di Mimika," ujar Billyandha di aula pertemuan Polres Mimika, di Jalan Agimuga, Mile 32, Distrik Kuala Kencana, Senin (3/2/2025).
Mimika sambungnya, merupakan Indonesia mini dengan penghuni dari berbagai daerah di Nusantara, sehingga perlu diantisipasi bersama terkait adanya isu-isu yang melebar ke persoalan Sara.
"Melalui momen ini, kami berharap kerjasama dari bapak dan ibu semua untuk menyampaikan kepada masyarakat agar bisa menciptakan kondisi yang aman," ujarnya dalam kegiatan yang dihadiri Pj Sekda Pemkab Mimika, Petrus Yumte ini.
Pantauan Salampapua.com, perwakilan tim sukses Paslon Joel, AIYE dan MP3 sama-sama berkomitmen menciptakan situasi yang aman dan menerima apapun putusan MK.
Sementara itu, Direktur Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), Gergorius Okoare yang diwawancarai usai coffee morning menyampaikan, bahwa pihaknya sangat mendukung upaya Polres Mimika dalam menciptakan situasi yang aman.
Gergorius juga mengajak seluruh tim sukses 3 Paslon dan seluruh masyarakat Mimika untuk mendukung kepolisian menjaga keamanan, sehingga Mimika tetap aman.
"Pilkada itu agenda negara, sehingga apapun putusannya harus diterima dengan damai. Mari kita jaga bersama keamanan di tanah ini, apapun putusan yang ditentukan MK adalah sah. Tidak perlu adanya gerakan-gerakan yang merugikan diri sendiri dan masyarakat umum," pesannya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Biak Numfor, Arnold Ronsumbre mengajak, seluruh masyarakat Mimika untuk menerima hasil putusan MK. Masyarakat harus tetap bergandengan tangan dan mendukung siapapun Paslon yang akan terpilih menjadi pemimpin di Mimika, karena siapapun pemimpinnya adalah bertujuan membangun Mimika ke arah yang lebih baik.
"Kita sebagai masyarakat harus bantu Kapolres dan Dandim serta jajarannya supaya Mimika ini terus dalam kondisi aman. Saya ucapkan terima kasih kepada Kapolres dan Dandim, yang sudah bekerja keras menjaga keamanan di tanah ini," kata Arnold.
Ajakan ini juga disampaikan Sekretaris Lemasko, Marianus Maknaipeku, bahwa siapun figur yang memimpin Mimika adalah yang terbaik untuk membangun.
"Kita semua harus legowo menyambut putusan MK. Jangan ada masyarakat yang mau diprovokasi," kata Marianus.
Sedangkan Ketua Lemasa, Menuel Jhon Magal menyatakan, bahwa masyarakat Mimika telah melalui pesta demokrasi dengan aman tanpa adanya konflik. Adapun pelanggaran yang ditemukan, akan tetapi langsung ditempuh melalui jalur hukum. Hal ini tentunya masyarakat Mimika sangat sadar hukum, dan punya komitmen untuk tetap dalam kondisi aman dan damai.
"Pesta demokrasi kita sudah berjalan dengan demokratis, karena sengketanya diselesaikan di MK, itu berarti seluruh masyarakat harus mendukung hasil putusan MK nantinya," kata Menuel.
Jika atas putusan MK terjadi reaksi yang menimbulkan gangguan kamtibmas, maka kepolisian harus mencari, menangkap dan lakukan proses hukum bagi provokatornya.
"Jangan takut untuk berikan tindakan tegas kepada oknum provokator, karena Lemasa, Lemasko dan seluruh tokoh masyarakat ada di belakang untuk mendukung penegakan hukum di Mimika," ucap Menuel.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi