SALAM PAPUA (JAYAPURA)- Event Konser Musik Road to DALAM CINTA digelar Coffee Gig Tour di Saanjh Cafe, Jayapura pada Senin 17 Feb 2025 malam. Konser ini menampilkan artis utama Michael Jakarimilena, Kristo Pizarro, Nora Brauwen dan Liora Manurung dan penyanyi pembuka Itsyourqueen, Theo Junior, D’Bridge Band, D’PROJECT dan dipandu MC Piche Ginuny.

Pada konser yang berlangsung meriah ini, para penyanyi melantunkan berbagai genre lagu mulai dari berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Seperti Sio Kekasihku ciptaan Robby Sawaki dinyanyikan oleh Michael Jakarimilena dalam style NOGEI.

Kemudian lagu Tenang, Mustahil & It’s OK to CRY yang merupakan lagu-lagu original Kristo Pizarro. Tidak ketinggalan penyanyi berprestasi dari Timika dengan lagu andalannya Stand Up For Love by Destiny’s Child dan Tutur Batin (Yura Yunita) dinyanyikan oleh Liora Manurung. Hingga kemudian lagu Never Enough (Lorren Alred) dandinyanyikan oleh Nora Brauwen bahkan berduet dengan Kristo Pizarro dengan lagu Keliru.

Menurut Kristo Pizarro selaku pendiri event tersebut, konser ini merupakan konser non komersil alias tidak berbayar dan merupakan satu bentuk gerakan sosial atau social movement yang diinisiasi dirinya bersama Bill Geraldi sejak Bulan Mei 2022 lalu. 

“Konser kemarin adalah konser kedelapan di Tanah Papua. Jadi kami sudah mengelilingi beberapa titik coffee shop baik di Papua maupun Papua Tengah bahkan ke Papua Pegunungan di 8 titik sampai konser kemarin,” ujar Kristo.

Konser kali ini juga menurut Kristo terasa luar biasa, karena dirinya bersama para penyanyi bisa berkolaborasi yakni Michael Jakarimilena, Liora Manurung dan Nora Brauwen sebagai penyanyi utama ditambah penyanyi pembuka Itsyourqueen, Theo Junior, D’Bridge Band, D’PROJECT.

“Konser ini adalah Konser Road to DALAM CINTA dan Konser Besar DALAM CINTA akan kami gelar pada akhir Bulan April 2025. Jadi konser ini sebagai sebuah batu loncatan yang kami buat secara gratis sebelum konser pada Bulan April nanti,” jelasnya.

Lagu-lagu yang dibawakan oleh para penyanyi adalah lagu-lagu bertemakan cinta karena tema konser ini adalah tentang cinta, tetapi advokasi yang disampaikan karena ini adalah gerakan sosial, sehingga pihaknya berusaha untuk menciptakan keharmonisan sosial dalam tema yang lebih khusus yaitu tema cinta.

“Jadi kami sedang berusaha untuk membawa ide atau menyampaikan advokasi kami kepada masyarakat di Jayapura untuk setia kepada pasangan, memiliki hubungan romantis yang semestinya. Dan kami berusaha untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa ada cinta yang tulus dan setia, ada kasih yang tidak pura-pura dan menjadi setia itu menjadi hal yang mahal dan perlu diperjuangkan, dan menjadi berselingkuh dan lain-lain itu adalah hal yang tidak baik, murah yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai mentalitas yang kuat dan hebat,” ungkapnya.

Inti dari konser ini sambung Kristo, pihaknya ingin menyuarakan kepada yang muda dan belia, maupun dewasa muda, tua bahkan para lansia bahwa untuk menjaga keharmonisan sosial, kita harus memiliki kasih yang tulus, sabar, tidak cemburuan dan saling menjaga satu sama lain.

“Dengan semua tema lagu cinta yang kami tampilkan juga kami berusaha untuk menekankan nilai-nilai positif yang ada. Saling mengasihi, saling menyayangi dengan tulus, dan tidak dengan curang,” paparnya.

Para penonton yang hadir para konser tersebut adalah para dewasa muda dengan rentang usia 18 sampai 30 tahun awal atau 35 tahun. Ada juga para orang tua dari talent yang usianya lebih senior 50 tahun ke atas.

Alasan pemilihan digelarnya pada Hari Senin menurut Kristo, agar para musisi yang ada di Jayapura supaya bisa datang, karena pada hari itu mereka libur alias tidak sedang mengisi acara di café-café, pernikahan atau tampil regular. Sehingga mereka bisa refresh dan bisa menyaksikan pertunjukan music dan santai bukan musih seperti di wedding atau di bar.

“Jadi kami juga senang banget karena banyak teman-teman musisi, penyanyi band yang lain serta penyanyi long trip yang lain boleh datang support kami dan refresh gitu. Jadi kami senang sekali melihat mereka,” jelasnya.

Konser ini juga dihadiri oleh Kapolresta Jayapura, Kombes Pol Dr Victor Mackbon dan menjadi satu kehormatan bagi pihaknya semua karena bisa hadir. Dirinya sendiri bersama Bill Geraldi sangat puas dengan Konser Road TO DALAM CINTA tersebut. 

Setiap konser yang mereka gelar dijelaskan Kristo, memiliki 3 poin utama yakni, pihaknya ingin menjadi wadah bagi pelaku kreatif seperti penyanyi, pemusik, fotografer, disain grafis dan lain-lain untuk mempunyai platform guna menciptakan pertunjukan musik yang baik.

“Jadi kami senang karena kami bisa mewadahi banyak sekali talenta karena kemarin jumlah produksi kami kurang lebih melibaatkan 43 orang. Jadi kami sangat bersyukur untuk itu. Artinya pemberdayaan anak muda di Jayapura bisa berjalan, dan itu salah satu tujuan utama dari adanya Coffee Gig Tour,” tuturnya.

Kedua, kehadiran mereka untuk menyuarakan isu-isu sosial. Juga sudah pernah menyuarakan isu tentang mental health, tentang climate changes dan lingkungan hidup bagaimana menjaganya dan tidak membuang sampah sembarangan. Dan pihaknya juga menyuarakan tentang keharmonisan sosial atau social harmony yang coba sama-sama dibentuk lewat cinta kali ini. Yang disenangi juga lewat creative partnership yang dibuat dengan vendor-vendor atau dengan tuan rumah yakni coffee shop tempat menggelar konser, mereka bersedia memberikan diskon 20 persen bagi setiap orang yang membawa tumbler pribadi untuk membeli kopi.

“Karena salah satu value kami, kami ingin mencitpakan lingkungan hidup yang lebih sehat di Jayapura dan di tempat di mana kami ada Coffee Gig Tour ini dijalankan. Kami minta tolong juga kepada pemilik café dan dari awal sudah deal, agar penonton yang datang minum membawa tumbler untuk minum, dan mereka akan dapat 20 persen off. Kami juga ingin mengurangi sampah plastik dan limbah pada umumnya di semua Pulau Papua,” katanya.

Konser ini sendiri disponsori oleh WAL Production, EK 4D Printing, Saanjh Cafe, MyBest Event Organiser & Production, Sampari Si Cenderawasih dan Studio 8 Photo & Video, Joy Center Sound. Bill Geraldi sendiri bertindak sebagai Music Director dalam konser tersebut.

“Sinergi yang luar biasa kemarin sehingga semua bisa berjalan dengan lancar,” imbuh Kristo.

Penulis/Editor: Sianturi