SALAM PAPUA (TIMIKA) - Hingga hari ke 7, Tim SAR Gabungan tidak menemukan Amir Coco (62), yang merupakan salah satu korban terbaliknya long boat pengangkut karaka (kepiting bakau) pada 3 Februari 2025 di Pulau Puriri lalu.  

Pencarian hari ke-7, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer SAR Timika, TNI AL, Pol Air dan keluarga korban menggunakan RBB 600 PK, RIB 400 PK, 2 unit perahu karet bermesin 30 PK dan 25 PK, serta perahu milik keluarga korban telah melakukan penyisiran dari perairan dalam pesisir pantai muara Poumako hingga muara Omauga. 

Selain itu tim Rescue SAR Timika juga menerbangkan drone thermal, untuk memaksimalkan pengelihatan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Namun semua upaya Tim SAR gabungan hingga   tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Amir Coco. 

Setelah melakukan briefing evaluasi dari hari pertama hingga hari ke tujuh, maka sesuai peraturan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolongan Operasi SAR, maka disepakati diusulkan ditutup," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika, I Wayan Suyatna, Selasa (11/2/2025). 

Meski demikian sambungnya, jika suatu hari nanti ditemukan atau ada laporan terkait tanda-tanda keberadaan korban, maka operasi SAR dapat dibuka kembali.

Seperti yang telah diberikan sebelumnya, ada 3 Februari 2025, Amir Coco bersama tiga rekan lainya mengangkut karaka dari Pelabuhan Poumako menuju Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Namun, long boat yang ditumpangi terbalik setelah diterjang angin dan ombak di Pulau Puriri. 

Adapun dua penumpang lainnya atas nama Ronal Enay dan Yanto Pato, ditemukan selamat setelah berenang ke tepian, hingga ditemukan warga yang kebetulan melintas. 

Penulis: Acik

Editor: Sianturi