SALAM PAPUA (TIMIKA) - Masyarakat Distrik Hoeya berharap 55 usulan untuk tahun 2026 kali ini dijawab. Hal ini diungkapkan pada saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Distrik Hoeya, yang dilaksanakan di Hall Room Hotel Grand Tembaga, Rabu (19/02/2025).
Kepala Distrik Hoya, Yeteni Tabuni SIKom mengatakan, ada 55 usulan dari 6 kampung di Distrik Hoeya, diantaranya, fisik dan prasarana 45 usulan, ekonomi 2 usulan dan sosial dan budaya 8 usulan.
“Ada sekitar 55 usulan dari 6 kampung yang telah kita setujui pada Musrenbang tadi, dan usulan ini sudah kita usulkan di tahun 2024, namun selalu ditolak,” ujarnya.
Yeteni menjelaskan, yang sangat menjadi prioritas pembangun bagi Distrik Hoeya yakni, jembatan gantung penghubung kampung, MCK, pembangunan rumah sehat di 6 kampung, air bersih untuk setiap keluarga, puskesmas dan juga pembangunan kantor Distrik Hoeya.
Pasalnya jumlah penduduk di wilayah Distrik Hoeya sesuai data statistik berjumlah 1.322 jiwa, namun data yang real ditemukan distrik yakni 5.585 jiwa.
“Masyarakat minta pembangun MCK, rumah sehat, air bersih, dan juga kami sangat butuh kantor distrik. Karena selama ini kami melakukan pelayanan hanya di rumah saya. Hal ini sangat mengganggu pelayanan di Distrik Hoeya,” jelasnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika bisa memperhatikan hal ini. Pasalnya, penolakan yang dilakukan Pemkab selalu didasari kurangnya keamanan di Distrik Hoeya.
“Jadi kami harap usulan di 2025 ini bisa direalisasikan, tidak boleh bilang daerah kita rawa. Tapi bangun kami punya kampung ini sama seperti kampung-kampung lainnya yang ada di Mimika,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi