SALAM PAPUA (NABIRE) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah akan memverifikasi ulang penerima bantuan biaya pendidikan atau beasiswa dari Pemprov Papua Tengah kepada mahasiswa dan mahasiswi yang melanjutkan studi baik di luar negeri maupun di dalam negeri untuk mengantisipasi penerima beasiswa ganda dan bisa tepat sasaran.

Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa mengungkapkan bahwa Pemprov Papua Tengah akan membentuk tim untuk melakukan verifikasi terhadap penerima bantuan biaya pendidikan atau beasiswa bagi yang melanjutkan studi di luar negeri maupun di dalam negeri. Ini dilakukan supaya bantuan biaya pendidikan atau beasiswa tersebut diberikan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan riilnya.

Meki menegaskan bahwa sesuai data yang dimiliki, terdapat penerima beasiswa dari Pemprov Papua Tengah yang bukan merupakan warga Provinsi Papua Tengah.

“Kita ada sekitar 86 mahasiswa di luar negeri yang dibiayai Pemprov Papua Tengah dan beberapa di dalam negeri. Saya sudah lihat datanya, dimana tidak semua yang menerima beasiswa itu adalah orang Papua Tengah. Jadi saya sudah perintahkan Plh Sekda (dr. Silwanus Sumule) untuk memanggil Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Papua Tengah untuk membentuk tim yang akan memverifikasi data. Kalau memang harus membayar sewa rumah, kita akan minta orang yang punya rumah untuk kita bayarkan sewa rumahnya account to account (kepada pemilik rumah tersebut, Red). Kalau itu di kampus, kita akan minta surat dari kampus supaya kita langsung bayar ke kampus. Dan kalau dia life in house, dia harus kasih tahu ke kita per bulan dia butuh berapa uangnya, supaya kita verifikasi dengan security sistem di negara itu. Dan kita harus fair, dimana orang Papua Tengah yang harus mendapatkan prioritas pertama penerima beasiswa dari Pemprov Papua Tengah,” ujar mantan Pilot dan pernah melanjutkan studi di luar negeri ini.

Meki bahkan menghubungkan realita menerima bantuan biaya pendidikan atau beasiswa ini dengan karakter penerimanya untuk jujur dan secara transparan dalam mengelola bantuan biaya tersebut demi keberlanjutan masa depannya.

“Ada juga beasiswa yang dibiayai oleh PT Freeport Indonesia, tidak bisa dia (mahasiswa atau mahasiswi, Red) juga mendapat beasiswa dari yang lain (atau menerima beasiswa ganda, Red), supaya beasiswa itu bisa diberikan kepada orang lain juga. Jadi kita akan bicara dengan YPMAK terkait hal ini. Karena itu juga akan membuat orang jadi Sarjana tapi memiliki mental pembohong, dia ambil uang dari mana-mana, nanti saat jadi pemimpin, dia akan tambah rusak, karena waktu masih kuliah saja dia sudah seperti begitu,” tegasnya.

Penulis/Editor: Jimmy