SALAM PAPUA (NABIRE) – Gubernur Provinsi Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa menegaskan akan meminta penjelasan dari pihak Bank Papua tentang informasi yang diterima terkait dana otonomi khusus yang berada di Bank Papua dan dipinjam oleh bukan orang Papua.

Hal ini disampaikan Meki Nawipa kepada insan pers di Nabire, Rabu pagi (12/3/2025).

“Jadi tadi malam, saya sebagai ketua asosiasi Kepala Daerah se-Tanah Papua, 6 provinsi dan 48 kabupaten, sudah menyurati Bank Papua untuk kita bisa sama-sama bertemu di Jakarta tanggal 13 Maret 2025 atau 14 Maret 2025 dalam mendiskusikan tentang perkembangan Bank Papua, yang lalu seperti apa, sekarang seperti apa dan ke depan seperti apa?, karena kami ini pemegang saham dan pemilik Bank Papua,” ujarnya.

Meki mengungkapkan bahwa dirinya akan meminta penjelasan dari pihak Bank Papua terkait informasi yang diterimanya tentang Bank Papua yang membuka cabang di Jawa dan memberikan pinjaman kepada orang bukan Papua (non Papua) yang berasal dari Dana Otonomi Khusus (Otsus).

“Jadi ada yang kami dengar bahwa ada dana otonomi khusus, terus buka Bank Papua di Jawa, ada yang pinjam bukan orang Papua, kita mau minta penjelasan tentang hal itu. Siapa-siapa yang kredit, berapa yang kredit, berapa yang sudah jalan normal, dan berapa yang macet. Kami sebagai pemilik Bank Papua perlu tahu,” tegasnya.

Dia meminta agar Bank Papua memberikan penjelasan secara transparan dan akuntabel terkait informasi tersebut.

“dan dia (Bank Papua) harus kasih kita materi sepenuhnya supaya kita tahu kebijakan Bank Papua ke depan demi kepentingan orang-orang Papua di tanah ini,” tutupnya.

Penulis/Editor: Jimmy