SALAM PAPUA (TIMIKA) – Warga Kampung Kaugapu, Distrik Iwaka, mengeluhkan tidak adanya transportasi umum yang melayani rute dari dan ke Timika. Meskipun tidak tergolong sebagai wilayah terpencil, akses transportasi menuju kampung yang berada di ruas Jalan Logpon tembusan Distrik Mimika Timur ini sangat terbatas.

Akibatnya, warga terpaksa menumpang truk kontainer atau mobil tangki air untuk menjual hasil laut dan kebun ke Timika maupun Mimika Timur.

“Di Pigapu tidak ada ojek atau taksi kuning. Jadi kami sering menumpang truk kontainer, kadang juga mobil tangki air,” ungkap Veronika Neakoau, warga Kampung Pigapu, kepada Salampapua.com, Senin (26/5/2025).

Veronika menuturkan, warga kerap harus menginap satu hingga dua malam di pasar Timika atau Mimika Timur karena tidak ada kendaraan yang bisa mereka tumpangi kembali ke kampung.

“Kalau ke Timika, kami terpaksa bermalam karena tidak ada kendaraan untuk pulang. Untuk kembali ke Pigapu pun kami harus ke Mimika Timur dulu, lalu menumpang truk lagi ke kampung,” jelasnya.

Keluhan serupa disampaikan Elisabeth Kaukayah, yang menyebut kondisi ini juga menyulitkan anak-anak mereka yang bersekolah di tingkat SMP dan SMA.

“Anak-anak kami juga harus naik truk kalau mau ke sekolah. Tapi kalau tidak ada truk yang lewat, mereka terpaksa tidak berangkat,” kata Elisabeth.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kabupaten Mimika dapat memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini dengan menyediakan layanan transportasi umum yang layak, demi menunjang aktivitas warga dan mendukung pendidikan anak-anak.

“Kami mohon Pemkab Mimika perhatikan hal ini. Kami juga ingin merasakan pelayanan seperti masyarakat kampung lain,” harap Veronika.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi