SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Mimika, Dominggus Kapiyau, S.Sos., M.Si, mengungkapkan bahwa sejak terbentuk pada tahun 2005, Cabang Olahraga (Cabor) Dayung di Mimika belum mendapatkan dukungan memadai, khususnya dalam hal fasilitas dan pelatihan.

Menurutnya, selama hampir dua dekade terakhir, para atlet PODSI Mimika berlatih dengan peralatan yang sangat terbatas. Kondisi ini membuat perkembangan cabor dayung seolah tenggelam di tengah potensi besar yang sebenarnya dimiliki.

“Padahal dayung adalah cabor berkelas internasional. Sayangnya, minimnya fasilitas membuat PODSI Mimika tidak berkembang sebagaimana mestinya,” ujar Dominggus, Selasa (27/5/2025).

Tak hanya soal peralatan, Dominggus juga menyoroti belum pernah diadakannya pelatihan untuk wasit (wasit juri). Selain itu, hingga saat ini, kepengurusan PODSI di tingkat Provinsi Papua Tengah juga belum terbentuk, sehingga pengembangan secara struktural dan kompetitif pun terhambat.

“Pelatihan wasit tidak pernah dilakukan. Yang lebih memprihatinkan, kepengurusan hanya ada di kabupaten. Struktur PODSI Provinsi Papua Tengah belum terbentuk sampai hari ini,” tambahnya.

Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Mimika dapat memberi perhatian lebih terhadap cabor dayung agar para atlet dapat berkembang dan bersaing di ajang yang lebih tinggi.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Pusat, Syamsuddin, menegaskan bahwa keberlangsungan setiap cabor sangat bergantung pada ketersediaan struktur organisasi hingga level provinsi.

“Setiap Cabor PODSI tidak akan bisa berjalan efektif di kabupaten jika kepengurusan provinsinya belum terbentuk,” tegasnya.

Ia pun mendorong agar Pengcab PODSI Mimika mengambil inisiatif membentuk kepengurusan tingkat provinsi.

“Saya minta Pak Dominggus bisa menjadi koordinator untuk membentuk kepengurusan PODSI Provinsi Papua Tengah. Setelah terbentuk, segera laporkan perkembangannya ke KONI Pusat. Kami siap memberikan dukungan,” pungkas Syamsuddin.

Penulis: Evita

Editor: Sianturi