SALAM PAPUA
(NABIRE) - Wakil Gubernur
Papua Tengah Deinas Geley mewakili Pemerintah Provinsi Papua Tengah menghadiri
Asian Pacific Leaders’ Summit on Malaria Elimination yang berlangsung di Bali, Senin-Selasa
16-17 Juni 2025.
Pada pertemuan ini dihadiri
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Kesehatan RI, Wakil Menteri Dalam
Negeri, serta para pemimpin dan pejabat tinggi negara se-Asia Pasifik.
Para peserta sepakat memperkuat
kerja sama mengakhiri malaria sebagai ancaman kesehatan masyarakat. Papua
Tengah resmi bergabung dalam jaringan kawasan Asia Pasifik yang berkomitmen
untuk mengakhiri malaria pada tahun 2030.
“Kami telah
menandatangani pakta integritas untuk menuntaskan malaria di Papua Tengah. Saya
juga mempresentasikan kondisi malaria di Provinsi Papua Tengah, di mana 97
persen kasus terkonsentrasi di Kabupaten Mimika dan Nabire,” ujar Wagub Deinas
Geley dalam keterangannya kepada wartawan melalui pesan whatsapp.
Wagub Deinas
mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Papua Tengah,
menunjukkan Kabupaten Mimika dengan kasus malaria tertinggi sebanyak 161.402
kasus. Kabupaten Nabire menyusul dengan angka kasus yang juga cukup signifikan.
Dua Kabupaten ini menjadi fokus utama penanganan malaria di Papua Tengah.
Sementara itu, di enam
kabupaten lainnya, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Puncak Jaya, dan Intan Jaya,
hanya menyumbang sekitar 1 persen dari total kasus di provinsi Papua Tengah.
Lonjakan kasus malaria
di Papua Tengah selama periode Mei hingga Desember 2024 dipengaruhi oleh faktor
curah hujan yang tinggi, kondisi iklim tropis, dan banyaknya tempat perindukan
nyamuk di sekitar permukiman penduduk.
Hingga saat ini,
hampir 60 persen kampung di Papua Tengah masuk dalam wilayah dengan transmisi
penularan malaria tinggi. Bahkan, 97 persen kasus tercatat di wilayah kota,
sedangkan wilayah pegunungan hanya mencatat sekitar 1 persen.
Pemprov Papua Tengah
akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Eliminasi Malaria di tingkat provinsi dan
kabupaten, khususnya di wilayah dengan angka tertinggi yakni di Kabupaten Mimika
dan Nabire.
“Satgas ini akan
diketuai langsung oleh Bupati dan melibatkan sekretaris daerah, kepala dinas
kesehatan, serta petugas puskesmas dan camat. Penanganan malaria harus
menyentuh hingga ke level distrik agar tuntas dan berkelanjutan,” tutupnya.
Editor: Jimmy