SALAM PAPUA (TIMIKA) – Meski dikenal sebagai “Kota Dolar”, hingga kini Kota Timika belum memiliki sistem pengawasan keamanan yang memadai, khususnya kamera pengawas (CCTV) di area publik. Kondisi ini dinilai menjadi salah satu faktor meningkatnya aksi kriminal, terutama pembegalan.

Kapolsek Mimika Baru (Miru), AKP Putut Yudha Pratama, membenarkan maraknya kasus begal di wilayah kota. Ia mengatakan, beberapa hari lalu pihaknya menangkap seorang pelaku begal yang kerap beraksi di Jalan Freeport Lama, kawasan Gorong-gorong.

“Betul, aksi begal memang sangat banyak. Beberapa hari lalu kami menangkap satu pelaku di wilayah Gorong-gorong,” ungkap AKP Putut, Senin (7/7/2025).

Hasil interogasi mengungkap bahwa pelaku telah empat kali melakukan aksi begal, semuanya dilakukan saat situasi jalan sepi dan minim aktivitas.

Atas kondisi ini, AKP Putut mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama saat melintas di jalan-jalan yang sepi pada malam hari. Ia juga menyarankan agar pengendara motor tidak bepergian seorang diri.

“Kalau bisa jangan sendiri. Ajak teman atau boncengan, supaya bisa saling bantu atau menjadi saksi jika terjadi sesuatu,” ujarnya

Ia merinci sejumlah titik rawan aksi begal di Timika, yakni kawasan Gorong-gorong, Jalan menuju Bandara hingga Pagar Kuning, Freeport Lama, Jayanti Sempan, Irigasi, dan Busiri.

Jika mengalami atau menyaksikan aksi kejahatan, warga diminta segera menghubungi call center 110 agar bisa direspons cepat oleh personel piket Polsek Miru.

AKP Putut juga mendorong Pemerintah Kabupaten Mimika melalui dinas terkait untuk segera memperbanyak pemasangan CCTV di sejumlah titik rawan kejahatan

“Rekaman CCTV sangat membantu kami dalam proses identifikasi dan pengungkapan kasus. Harapan kami, Pemkab bisa ikut mendukung dengan menambah CCTV di area-area strategis,” tandasnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi