SALAM PAPUA (TIMIKA) - Berlatar bukit-bukit yang
hijau nan megah, udara pagi yang sejuk, dan
cuaca yang cerah, tiga pemuda
asal Kampung Banti
melangkah tegap menuju tiang bendera di tengah lapangan kampung.
Ratusan peserta upacara dengan sikap hormat bendera menyaksikan prosesi lambang
negara ini berkibar sempurna di langit Papua.
Ketiga pemuda ini adalah angggota Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra) 17 Agustus 2025 di Kampung Banti, yang berjarak sekitar 5 km dari
area operasi PT Freeport Indonesia, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua Tengah.
Linus Natkime bertugas mengerek bendera, Mila Magai membawa
baki bendera merah putih, dan Alopinus Natkime pembentang bendera. Pada hari
itu, mereka sukses menarik perhatian para peserta upacara. Jantung yang
berdegup kencang seketika plong ketika dua tangan Alopinus sukses
membentangkan bendera merah
putih dengan sempurna.
Juga tangan terampil Linus yang mampu mengerek
bendera seiring berkumandangnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Langkah tegap mereka
membuktikan bahwa semangat dan ketekunan membawa keberhasilan. Proses tak
pernah membohongi hasil. “Kami berlatih setiap hari untuk mempersiapkan upacara
pengibaran bendera. Kami sangat bersyukur di peringatan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia, semua masyarakat kampung bisa melihat bendera
Merah Putih berkibar
di sini,” kata Alopinus yang sehari-hari bekerja di
kebun.
Sejak pagi hari, masyarakat berdatangan dari Kampung Banti 1 dan Kampung Banti 2, Kampung Opitawak dan Kampung Kimberly. Mereka berkumpul di Lapangan Kampung Banti. Tepat pukul 09.00
WIT, upacara dimulai diikuti sekitar 280 peserta upacara yang terdiri dari
masyarakat kampung, perwakilan karyawan PTFI, TNI-Polri, Tenaga Kesehatan dan
Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Mimika.
Dalam upacara tersebut, Sekretaris Distrik Tembagapura
Thomas Bauw bertindak sebagai Inspektur Upacara, Wakil
Komandan Pos Banti
Serda Junaidin menjadi
Komandan Upacara, dan Batuud Koramil Tembagapura Pelda
Simbolon sebagai Perwira Upacara.
Pelatih Paskibra Kampung Banti Serda Junaidin dari Satgas
Yonif 301/Pks mengatakan ketiga pemuda ini dipilih
langsung oleh para Pelatih karena
melihat tingkat kemauan
yang sangat tinggi untuk menjadi paskibra.
"Kenapa kami bisa menyampaikan seperti ini karna pada saat kami membuat
kesepakatan jadwal latihan dari hari Senin sampai hari Sabtu mereka datang
dengan penuh semangat dan apabila ada kendala mereka langsung laporan ke kami,"
kata Junaidin.
Ia menceritakan, meski tak punya latar belakang kemampuan
baris-berbaris, Mila Magai dan teman-temannya punya semangat tinggi untuk
belajar. Pada latihan awal mereka belajar dasar- dasar Peraturan Baris-berbaris (PBB) seperti jalan di tempat,
hadap kiri, hadap kanan.
"Kemudian setelah memahami beberapa gerakan dasar maka
di sini kami akan melanjutkan ke tahap selanjutnya yakni berjalan dengan
langkah tegap dan kesamaan irama langkah pada saat bergerak," katanya.
Pratu Auliaurahman, yang juga melatih paskibra di Kampung
Banti mengatakan sebelum mulai berlatih, pihaknya membuat
kesepakatan terlebih dahulu,
untuk memastikan para pemuda dapat berlatih tepat waktu.
"Kami sepakat berlatih mulai pukul 07.30 WIT sampai
dengan 10.30 WIT. Latihan ini kurang lebih dua pekan sebelum pelaksanaan
upacara. Mereka berlatih enam kali dalam satu pekan, yakni hari Senin hingga
hari Sabtu," katanya.
Selama melatih para pemuda ini, Junaidin mengaku terkesan dengan kesungguhan, ketekunan, dan semangat mereka dalam berlatih.
"Sebagai pelatih sangat
bangga karna bisa melatih mereka dan mereka pun bisa menerima apa
yang kami sampaikan. Pernah ada yang terlambat datang, ternyata karena harus
membantu orang tuanya bekerja. Tapi setelah selesai, dia datang untuk berlatih
dengan teman-temannya. Ini luar biasa," katanya.
Harmoni di Tembagapura
Senior Vice President Community Development PTFI, Nathan Kum mengatakan Freeport Indonesia setiap tahun secara rutin selalu
mengadakan perayaan ulang tahun kemerdekaan RI bersama warga Kampung Banti.
Berbagai kegiatan digelar awal Agustus seperti bersih
kampung, pengecatan gapura, pemasangan bendera merah putih di seluruh penjuru
kampung, lomba-lomba untuk anak dan dewasa, bazar bahan kebutuhan pokok hingga
puncaknya adalah upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati
kemerdekaan ke-80 Indonesia yang diikuti warga Kampung Banti dan
kampung-kampung di sekitarnya.
“Upacara kemerdekaan RI ini memperkuat nasionalisme, kebersamaan, dan sekaligus menunjukkan kekuatan
kita yang dapat hidup harmoni
dalam keberagaman,” kata Nathan.
Nathan mengatakan melalui kolaborasi PTFI dengan aparat
Distrik, Polsek serta Danramil Tembagapura, kemeriahan peringatan HUT ke-80 RI
di PTFI berjalan dengan lancar. Para karyawan
berkolaborasi dengan berbagai
divisi kerja yang ada di PTFI, tenaga pengajar, tenaga kesehatan, komunitas Papuan Engineer, Satgas Tergelar dan
masyarakat Banti.
Usai upacara pengibaran bendera, kemeriahan masih berlanjut
dengan simbolis pemotongan tumpeng yang dilanjutkan dengan makan bersama,
pembagian hadiah juara perlombaan, doorprize
dan ditutup dengan pesta rakyat berupa pertunjukan band pemuda Banti &
karyawan PTFI serta Tari Yosim Pancar
(Yospan) yang dipersembahkan karyawan dan Tenaga Kesehatan
Rumah Sakit Waa Banti.
Editor: Jimmy