SALAM PAPUA (NABIRE) – Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Papua Tengah membuka bulan kemerdekaan di tahun 2025 ini dalam semangat
kebebasan dengan mendeklasarikan eliminasi malaria di Provinsi Papua Tengah,
yang diselenggarakan di kompleks Kantor Gubernur Papua Tengah, Nabire, Jumat (1/8/2025).
Salah satu momentum bersejarah di Provinsi Papua Tengah ini
dipimpin langsung Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, didampingi Wakil
Gubernur Deinas Geley, serta dihadiri Sekretaris Ditjen Penanggulangan Penyakit
di Kemenkes RI Andi Saguna, sejumlah pimpinan daerah dan kepala dinas kesehatan
dari 8 Kabupaten se-Papua Tengah, Ketua MRP Papua Tengah, Pimpinan DPRP Papua
Tengah, Forkopimda, dan tokoh masyarakat.
Gubernur Meki Nawipa dalam sambutannya mengungkapkan bahwa malaria
adalah penyakit yang tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga menghambat
masa depan pembangunan, khususnya di tanah Papua. Data Sistem Informasi dan
Surveilans Malaria (SISMAL) menunjukkan, lebih dari 93% kasus malaria di
Indonesia terjadi di Tanah Papua, dan Papua Tengah mencatat hampir 170 ribu
kasus pada tahun 2024. Ini adalah angka yang sangat serius.
Bahkan menurut orang nomor satu di Pemprov Papua Tengah ini,
yang lebih memprihatinkan, kasus ini juga terjadi pada ibu hamil dan anak-anak
balita, yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa. Ini adalah ancaman
nyata terhadap kualitas SDM Papua ke depan.
“Oleh karena itu, hari ini kita berkumpul bukan sekadar
untuk mengikuti sebuah seremoni, tetapi untuk menyatukan komitmen, menyatukan
hati dan langkah, dalam mewujudkan Papua Tengah bebas dari malaria. Saya ingin
menegaskan bahwa Papua Tengah tidak bisa menunggu sampai 2030 untuk bertindak.
Kita harus bergerak sekarang. Deklarasi hari ini adalah tonggak sejarah.
Bersama para Bupati, bersama para Mitra Pembangunan, bersama seluruh elemen
masyarakat, kita mendeklarasikan komitmen eliminasi malaria dari seluruh
pelosok Papua Tengah, dari gunung hingga pesisir, dari kampung ke kampung,” ujarnya.
Meki mengajak seluruh Kepala Daerah untuk memasukkan
penanggulangan malaria sebagai prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah
masing-masing.
“Kita butuh tindakan nyata, yaitu penyediaan kelambu
berinsektisida, pemberdayaan kader malaria, penguatan surveilans, hingga
integrasi program malaria dengan upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi
anak. Mari kita wujudkan Papua Tengah yang sehat. Mari kita tuntaskan malaria,
agar anak-anak kita tumbuh cerdas, ibu-ibu kita tetap sehat, dan masyarakat
kita dapat hidup lebih produktif,” tuturnya.
Penulis/Editor: Jimmy