SALAM PAPUA (TIMIKA) – Akademi Waanal Brothers Football Club (WBFC) Timika tampil gemilang dan berhasil menumbangkan Akademi Persib Bandung dengan skor 3-1 pada partai final sehingga berhasil mengangkat trofi Juara Piala Soeratin U17 Tahun 2025. Pertandingan bergengsi ini berlangsung di Lapangan Pusdikpom, Kota Cimahi, Jawa Barat, Minggu (24/8/2025).

Sejak menit awal, anak asuh Coach Bona Elisa Simanjuntak langsung bermain dengan pressing tinggi, sehingga membuat Persib kesulitan mengembangkan permainan. Meski begitu, gawang WBFC sempat kebobolan terlebih dahulu lewat gol penyerang Persib pada menit ke-25 oleh Fajryan Muhammad (20)

Tertinggal 0-1 tidak membuat WBFC gentar. Hanya berselang empat menit, tepatnya pada menit ke-30, penyerang WBFC, Natanael Marius Atanay (7) berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Setelah itu, permainan WBFC semakin solid. Pada menit ke-39, mereka kembali mencetak gol untuk membalikkan keadaan menjadi 2-1 memanfaatkan kelengahan kiper Persib oleh Juarz Kolo Tanesib (24). Tidak berhenti di situ, beberapa menit kemudian atau menit ke-47, WBFC  kembali merobek jala Persib dan menambah keunggulan lewat gol ketiga pada menit ke-sehingga skor berubah menjadi 3-1 oleh Vicky Erlangga Ardiyansah (9) dan keunggulan WBFC bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Persib berupaya mengejar ketertinggalan. Namun, lini pertahanan WBFC tampil disiplin dan sulit ditembus. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 3-1 tetap bertahan untuk kemenangan WBFC Timika.

Dengan hasil ini, WBFC Timika yang bermarkas di Bandung resmi menjuarai Piala Soeratin U17 Tahun 2025, sementara Akademi Persib Bandung harus puas menjadi runner-up.

Pelatih Akademi WBFC Timika, Bona Elisa Simanjuntak, mengaku bersyukur atas pencapaian ini. Ia menyebut kemenangan tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, mulai dari manajemen, official, orang tua pemain, hingga dukungan penuh Four Brothers, pendiri WBFC, yaitu Ray, Jason, Joe, dan Randy Manurung.

“Salah satu kunci kemenangan adalah sejak awal pertandingan kami instruksikan anak-anak untuk melakukan pressure (tekanan) kepada Persib. Dengan tekanan itu, lawan tidak bisa mengembangkan permainan mereka. Game plan kami berjalan baik berkat semangat luar biasa para pemain,” ujar Bona kepada Salam Papua.

“Mereka bekerja keras, berjuang sampai menit akhir tanpa kendur sama sekali. Kemenangan ini adalah hasil kerja sama kita semua,” tambahnya.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi