SALAM PAPUA (NABIRE) – Gubernur Papua Tengah Meki
Fritz Nawipa membuka secara resmi Festival Budaya Pelajar bertajuk “Satu Hati
Dalam Dunia Tifa” dan Pameran Kriya Provinsi Papua Tengah Tahun 2025, Rabu (3/9/2025),
yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Tengah, dan
diselenggarakan di halaman Bandara Lama Nabire.
Walaupun rintik hujan, namun semangat dan antusiasme ratusan
pelajar, guru, tamu undangan, dan masyarakat, yang begitu tinggi memadati
lokasi kegiatan yang diikuti pelajar dari 8 kabupaten di Provinsi Papua Tengah.
Gubernur Meki Nawipa dalam sambutannya mengaku bangga hadir
di kegiatan tersebut, dan melihat wajah-wajah penuh semangat, optimisme, dan
cita-cita besar untuk masa depan Papua Tengah.
Meki mengungkapkan bahwa tujuan besar yang hendak dicapai
pada kegiatan tersebut adalah:
Pertama, untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga di
kalangan pelajar terhadap budaya lokal Papua Tengah.
Kedua, untuk memberi ruang ekspresi bagi pelajar dalam
menunjukkan kreativitas dan karya terbaiknya.
Ketiga, untuk membentuk pelajar sebagai agen pelestari
budaya, yang mampu menjaga warisan leluhur sekaligus berinovasi untuk masa
depan.
Keempat, untuk meningkatkan solidaritas dan toleransi antar
pelajar dari berbagai latar belakang.
Dan kelima, untuk memperkuat karakter dan kepribadian
pelajar, agar tumbuh menjadi generasi yang berbudaya, berkarakter, dan cinta
tanah air.
“Melalui festival ini, kita ingin mengajarkan kepada
generasi muda kita bahwa meskipun berbeda sekolah, berbeda suku, berbeda kabupaten,
kita semua tetap bersatu dalam satu harmoni besar: Papua Tengah yang damai, berbudaya,
dan maju,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Meki berpesan kepada seluruh pelajar
agar menjaga dan mencintai budayanya, karena di situ terdapat jati diri.
Dia juga mengatakan agar tidak pernah merasa minder menjadi
orang Papua. Tunjukkanlah pada dunia bahwa anak Papua Tengah bisa maju tanpa
kehilangan akar budayanya.
Dia menambahkan, agar pelajar menggunakan teknologi modern
untuk memperkenalkan budaya Papua Tengah kepada dunia, agar tifa, noken,
tari-tarian, dan kriya Papua Tengah semakin dikenal luas.
Penulis/Editor: Jimmy