SALAM PAPUA (TIMIKA) – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat
Kabupaten (DPRK) Mimika melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Dinas Perhubungan
(Dishub) Kabupaten Mimika, Rabu (3/9/2025). Kunker ini dipimpin Ketua Komisi
IV, Elinus Balinol Mom, didampingi para anggota yakni Abrian Katagame, Elias
Rante Ratu, Darwin Rombe, dan Amos Jamang.
Elinus menjelaskan, kunker dilakukan karena adanya laporan
masyarakat terkait program Dishub yang dinilai belum menjawab kebutuhan di
lapangan. Komisi IV juga menyoroti rendahnya serapan anggaran, termasuk progres
pekerjaan langsung (PL).
“Kami terima banyak laporan terkait pekerjaan Dinas
Perhubungan, jadi kami mau tahu apa kendalanya agar bisa dicari solusi
bersama,” ujar Elinus.
Menurutnya, sejumlah keluhan masyarakat antara lain terkait
pelayanan penerbangan perintis yang dinilai belum maksimal. Antrean panjang
saat pembelian tiket hingga keterbatasan rute disebut menjadi masalah utama.
“Subsidi ini mestinya membantu masyarakat, bukan
menyulitkan. Bahkan seharusnya pelayanan tidak boleh dikurangi,” tegasnya.
Komisi IV juga meminta evaluasi pemanfaatan Bus PON agar
lebih optimal untuk masyarakat, serta pembangunan dermaga dan fasilitas bandara
yang dinilai perlu ditinjau kembali.
Sementara itu, Sekretaris Dishub, Alter Ambat, memaparkan
bahwa anggaran Dishub 2025 mencapai Rp 439 miliar, dengan realisasi baru
sekitar 20 persen. Sejumlah program yang berjalan antara lain subsidi
penerbangan dan angkutan umum, serta pembangunan 13 dermaga apung di Kokonao,
Rayara, Ipiri, Timika Pantai, Kekwa, Omawita, Fanamo, Ayuka, Iwaka, dan Pigapu.
“Realisasi anggaran kita baru 20 persen. Untuk pembangunan
13 dermaga menggunakan dana Otsus senilai Rp 15 miliar, dan karena waktu
terbatas, pelaksanaan dilakukan secara PL,” jelas Alter.
Kasi LLAU dan Penunjang Kespen, Dahlia, menambahkan bahwa
tujuh bandara udara mendapat subsidi penerbangan. Antrean tiket disebut kerap
terjadi akibat pembatalan penerbangan karena cuaca.
“Jika penerbangan batal karena cuaca, penumpang dialihkan ke
hari berikutnya sehingga terjadi penumpukan. Untuk insiden pesawat, maskapai
sudah berkomitmen menyiapkan armada pengganti,” terangnya.
Sementara itu, Kabid Laut, Eva P. Hegemur, melaporkan bahwa
progres pembangunan pelabuhan rakyat telah mencapai 47 persen, sementara
pengadaan kapal fiber sudah 85 persen dan ditargetkan rampung pada Oktober
mendatang.
“Kendala yang dihadapi adalah sertifikasi tanah, karena
lokasi pembangunan berada di kawasan hutan lindung. Jadi masih menunggu
penyelesaian status lahan,” pungkasnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi