SALAM PAPUA (TIMIKA)- Gangguan hormon terjadi ketika
kelenjar penghasil hormon di dalam tubuh terganggu. Kondisi ini membuat jumlah
hormon yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak, sehingga fungsi organ
tubuh tertentu terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.
Gangguan hormon dalam tubuh berpotensi menimbulkan sejumlah
penyakit, tergantung hormon atau kelenjar apa yang mengalami gangguan.
Misalnya, jika gangguan terjadi pada kelenjar adrenal, Anda bisa mengalami
masalah pada tekanan darah, metabolisme, dan fungsi ginjal.
Penyakit yang Mungkin Terjadi Akibat Gangguan Hormon
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang umum terjadi
karena pengaruh gangguan hormon:
1. Sindrom Cushing
Kondisi ini terjadi karena kelenjar pituitari terlalu aktif
sehingga menyebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hormon kortisol. Sindrom
Cushing bisa disebabkan oleh efek samping obat kortikosteroid dosis tinggi atau
jangka panjang, faktor genetik, hingga tumor pada kelenjar pituitari atau
kelenjar adrenal.
2. Hipopituitarisme
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar pituitari tidak mampu
memproduksi hormon dengan jumlah yang memadai, sehingga penderitanya mengalami
kekurangan hormon. Kekurangan hormon yang dihasilkan kelenjar pitutiari dapat
menimbulkan masalah kesehatan yang beragam.
Pada anak, hipopituitarisme dapat menyebabkan gangguan
perkembangan. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini berpotensi menyebabkan
kemandulan atau infertilitas.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison disebabkan oleh berkurangnya hormon yang
diproduksi oleh kelenjar adrenal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderitanya
mengalami beberapa gejala seperti sering kelelahan, mual dan muntah, perubahan
warna kulit, tidak tahan terhadap suhu dingin, serta penurunan nafsu makan.
4. PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik)
Penyakit ini terjadi ketika fungsi ovarium atau indung telur
terganggu dan menyebabkan jumlah hormon di dalam tubuh wanita menjadi tidak
seimbang. PCOS merupakan salah satu faktor penyebab kemandulan pada wanita.
Penyebab penyakit PCOS belum diketahui secara pasti, namun
penyakit ini diduga dapat disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi tertentu,
seperti kelebihan hormon androgen dan insulin.
5. Gigantisme
Penyakit ini umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi
gigantisme merupakan penyakit akibat gangguan hormon ketika tubuh anak
menghasilkan hormon pertumbuhan secara berlebihan. Kondisi gigantisme membuat
anak yang mengalaminya memiliki tinggi badan dan berat badan di atas rata-rata.
6. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi ketika kadar hormon tiroksin atau
tiroid yang dihasilkan kelenjar tiroid di dalam tubuh sangat tinggi.
Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita, namun kondisi ini juga bisa
dialami pria.
Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan proses metabolisme
tubuh terganggu, penurunan berat badan, gangguan cemas, hingga detak jantung
menjadi lebih cepat atau dada berdebar-debar.
7. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid
terganggu dan tidak bisa menghasilkan cukup hormon. Kondisi ini dapat
menyebabkan gejala berupa tubuh mudah lemas, sembelit, tidak tahan terhadap
suhu dingin, sering mengantuk, dan kulit kering. Pada anak-anak, hipotiroidisme
dapat menghambat tumbuh kembang mereka.
Masih ada beragam penyakit dan kondisi lain yang berkaitan
dengan terjadinya gangguan hormon dalam tubuh, sehingga perlu serangkaian
pemeriksaan yang seksama untuk bisa menentukan penyakit yang mendasari
munculnya gangguan hormon tersebut.
Langkah Pemeriksaan dan Penanganan Gangguan Hormon
Gangguan hormon merupakan masalah kesehatan yang perlu
diperiksa dan ditangani oleh dokter. Untuk mendeteksi gangguan hormon, dokter
perlu melakukan serangkaian pemeriksaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan radiologis
seperti foto Rontgen, CT Scan, USG, atau MRI.
Setelah jenis hormon yang bermasalah dan penyebabnya
teridentifikasi, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan jenis gangguan
hormon yang dialami penderita.
Misalnya, pada kasus hipertiroidisme, dokter dapat
memberikan obat-obatan untuk mengurangi jumlah hormon tiroid, radioterapi, atau
operasi tiroid. Sementara itu, jika gangguan hormon disebabkan oleh tumor,
dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat tumor tersebut.
Gangguan hormon tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda
mengalami gejala-gejala gangguan hormon, sebaiknya segera konsultasikan ke
dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Alodokter)
Editor: Sianturi