SALAM PAPUA (TIMIKA) – Pemerintah Kabupaten Mimika melalui
Dinas Ketahanan Pangan menyerahkan bantuan kerawanan pangan sebagai respons
terhadap potensi krisis pangan di sejumlah wilayah yang telah mengajukan
permintaan resmi.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Bupati
Mimika, Johannes Rettob, kepada lima distrik penerima di halaman Graha Eme Neme
Yauware, Kamis (16/10/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Johannes mengatakan sebelumnya
bantuan serupa telah disalurkan oleh pemerintah pusat kepada 18 distrik di
Kabupaten Mimika. Kali ini, Pemkab Mimika menyalurkan langsung bantuan pangan
kepada lima distrik tambahan.
“Saya berharap bantuan pangan ini dapat membantu masyarakat
dalam mencukupi kebutuhan pokok, terutama bagi distrik yang jauh dari pusat
kota,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mimika, Yulius
Koga, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari penanganan kerawanan
pangan yang disalurkan hanya kepada distrik yang mengajukan permohonan.
Lima distrik penerima bantuan tersebut adalah Potowaiburu,
Amar, Kapiraya, Mimika Timur, dan Mimika Timur Jauh.
“Bantuan ini bertujuan mencegah terjadinya krisis pangan
akibat bencana alam atau faktor lainnya. Kami menyalurkan bantuan berdasarkan
permintaan resmi dari distrik,” jelas Koga.
Ia merinci, setiap distrik menerima 2 ton beras, 200 liter
minyak goreng, 200 kilogram gula pasir, dan 400 rak telur.
Seluruh bantuan tersebut termasuk biaya pengiriman hingga ke
masing-masing wilayah, mengingat beberapa distrik sulit dijangkau transportasi.
“Bantuan ini dibagikan secara gratis kepada masyarakat,
sesuai dengan data yang diajukan oleh masing-masing distrik,” tambahnya.
Selain untuk lima distrik penerima, Dinas Ketahanan Pangan
juga menyalurkan bantuan serupa bagi wilayah terdampak bencana.
Koga mencontohkan, saat Distrik Tembagapura dilanda longsor,
pihaknya menyalurkan 8 ton beras. Bantuan juga pernah diberikan untuk warga di
Distrik Agimuga dan wilayah kota Mimika yang terdampak banjir.
“Jadi, bantuan kerawanan pangan ini tidak hanya diberikan
melalui pengajuan resmi, tetapi juga sebagai respons cepat terhadap wilayah
yang mengalami bencana,” tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Sianturi