SALAM PAPUA (TIMIKA) – Setelah hampir 27 hari melakukan
pencarian intensif, Tim Penyelamat PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya
berhasil menemukan dua jenazah terakhir dari tujuh korban longsoran material
basah di area Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave (GBC), Senin (6/10/2025)
dini hari.
Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan dari PTFI,
Kementerian ESDM, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD Mimika, sejak insiden
terjadi pada 10 September 2025 lalu.
Identitas Ketujuh Korban: Dadang Hermanto – Karyawan PT
Redpath Indonesia, Victor Bastida Ballesteros – Warga negara Chili, karyawan PT
Redpath Indonesia, Wigi Hartono – Karyawan PT Cita Kontrak, Irwan – Karyawan PT
Cita Kontrak, Zaverius Magai – Karyawan PT Redpath Indonesia, Holong Gembira
Silaban – Karyawan PT Redpath Indonesia dan Balisang Telile – Warga negara
Afrika Selatan, karyawan PT Redpath Indonesia.
Dalam rilis resminya, Presiden Direktur PT Freeport
Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan bahwa proses evakuasi terakhir
mengonfirmasi kelima korban yang ditemukan adalah:
Zaverius Magai, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Balisang
Telile, Victor Bastida Ballesteros.
"Jenazah akan diterbangkan ke Jakarta sebelum
dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. Khusus almarhum Zaverius Magai
akan dimakamkan di Kuala Kencana sesuai permintaan keluarga," ungkap Tony.
Tony menyampaikan belasungkawa mendalam kepada seluruh
keluarga korban. Ia menyebut para korban sebagai bagian dari keluarga besar
PTFI yang telah memberikan dedikasi tinggi dalam pekerjaannya.
"Atas nama pribadi dan seluruh jajaran perusahaan, saya
menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,"
ujarnya.
Ia juga mengapresiasi seluruh Tim Penyelamat yang telah
bekerja tanpa henti dalam kondisi ekstrem, mengingat lokasi kejadian yang sulit
dijangkau dan volume material basah yang mencapai sekitar 800 ribu ton.
PTFI menegaskan bahwa pendampingan terhadap keluarga korban
akan diberikan secara penuh, serta proses penanganan jenazah dilakukan dengan
penuh hormat.
"Proses investigasi akan terus dilanjutkan secara
menyeluruh dan transparan. Hasilnya akan menjadi dasar untuk langkah-langkah
perbaikan dan pencegahan ke depan agar kejadian serupa tidak terulang,"
tutup Tony.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi