SALAM PAPUA (TIMIKA)– Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya jenis bensin dan solar, menyebabkan antrean panjang kendaraan terjadi hampir di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Timika, Senin (6/10/2025).

Akibat krisis pasokan ini, harga Pertalite melonjak tajam di pasaran. Di SPBU Jalan Yos Sudarso, harga Pertalite bahkan mencapai Rp25.000 per liter, sementara di tingkat eceran bisa tembus hingga Rp30.000.

“Saya isi Pertalite satu liter Rp25 ribu di SPBU Yos Sudarso. Di penjual eceran bahkan sudah Rp30 ribu,” ungkap Ridwan, seorang pengemudi ojek kepada Salampapua.com.

Senada dengan itu, Sebastian, pengemudi ojek lainnya, mendesak Pertamina untuk memberikan penjelasan terbuka kepada masyarakat guna menghindari kepanikan. Ia juga meminta adanya pengawasan terhadap SPBU agar tidak terjadi permainan harga maupun penimbunan.

“Kondisi ini tanggung jawab Pertamina. Harus ada penjelasan resmi supaya masyarakat tidak kecewa,” tegasnya.

Keluhan serupa datang dari warga bernama Setyawan. Ia mencurigai adanya praktik penimbunan oleh pedagang eceran, mengingat ketersediaan bensin di SPBU sangat terbatas namun masih mudah ditemukan di penjual eceran dengan harga tinggi.

“Kalau di SPBU susah dapat bensin, kenapa di pedagang eceran masih banyak dan malah naikkan harga? Jangan-jangan sudah ditimbun dari kemarin. Pertamina dan Pemkab Mimika jangan tutup mata, harus segera lakukan sidak,” ujarnya.

Warga berharap pihak Pertamina bersama Pemerintah Kabupaten Mimika segera turun tangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPBU dan pengecer, guna menertibkan distribusi dan memastikan tidak ada pihak yang mengambil untung di tengah kelangkaan.

Penulis: Acik

Editor: Sianturi