SALAM PAPUA (TIMIKA)- Jerawat batu sering kali menimbulkan
rasa sakit dan tidak nyaman. Ukurannya yang besar, berwarna kemerahan, dan
berisi nanah, membuat jerawat ini kerap mengganggu penampilan. Namun, Anda
tidak perlu khawatir karena jenis jerawat ini bisa hilang bila ditangani dengan
tepat.
Jerawat bisa muncul ketika pori-pori kulit tersumbat oleh
minyak dan sel-sel kulit mati yang kemudian meradang dan terinfeksi. Kondisi
ini dapat menyerang siapa saja dan bisa terjadi di bagian tubuh mana pun,
terutama area wajah, seperti jerawat batu di pipi.
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, peradangan yang
terjadi akan memicu munculnya bengkak dan merah. Apabila infeksi bakteri meluas
ke lapisan kulit yang lebih dalam dan menimbulkan penumpukan nanah, inilah yang
disebut dengan jerawat batu
Terkadang, jerawat bisa pecah dan menyebabkan penyebaran
infeksi sehingga jerawat pun menjadi semakin banyak. Untuk mencegahnya,
pengobatan yang tepat sangat diperlukan, baik yang bisa dilakukan secara
mandiri maupun melalui penanganan oleh dokter.
Penyebab Jerawat Batu
Penyebab munculnya jerawat batu belum diketahui secara
pasti. Namun, peningkatan hormon androgen dalam tubuh diketahui menjadi salah
satu pemicunya.
Saat remaja, kadar hormon androgen meningkat sehingga memicu
peningkatan produksi sebum (minyak). Jerawat muncul ketika saluran keluar
minyak tersebut tersumbat akibat produksi minyak yang berlebihan, penumpukan
sel-sel kulit mati, atau infeksi bakteri.
Meski umumnya terjadi pada usia remaja, jerawat batu juga
bisa menyerang orang dewasa hingga lansia. Kondisi ini lebih sering dialami
oleh mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan jerawat batu. Selain itu, ada
beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya jerawat batu, antara lain: Menstruasi,
kehamilan, menopause dan sindrom ovarium polikistik.
Jerawat batu juga bisa muncul jika Anda sedang menjalani
pengobatan tertentu, tidak cocok dengan produk perawatan kulit yang sedang
digunakan, atau keringat berlebih.
Penanganan Jerawat Batu
Jerawat batu biasanya tidak bisa disembuhkan secara tuntas
hanya dengan menggunakan obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Diperlukan
penanganan lebih lanjut oleh dokter agar jerawat batu tidak menyebar dan
menimbulkan bekas luka.
Berikut ini adalah beberapa penanganan untuk menghilangkan
jerawat batu dan mencegah munculnya bekas jerawat:
Pemberian obat minum
Antibiotik digunakan untuk mengatasi jerawat yang disebabkan
infeksi. Fungsinya yaitu untuk mengurangi pertumbuhan dan membunuh bakteri.
Pemberian antibiotik akan disesuaikan dengan jenis jerawat, usia, dan kondisi
kesehatan secara umum.
Jika disebabkan oleh gangguan hormon, pengobatan jerawat
batu juga dapat dilakukan dengan obat hormonal, seperti pil kontrasepsi yang
mengandung progestin dan estrogen yang dikombinasikan dengan obat lain,
misalnya isotretinoin.
Pemberian obat oles
Jenis obat oles yang paling umum digunakan untuk mengatasi
jerawat adalah obat yang mengandung retinoid (vitamin A). Obat ini biasanya
digunakan untuk menghilangkan jerawat yang parah.
Retinoid sering digunakan bersamaan dengan antibiotik
topikal untuk mendapatkan hasil yang optimal. Obat oles ini biasanya tersedia
dalam bentuk krim, gel, dan losion.
Selain retinoid, obat oles yang digunakan untuk mengatasi
jerawat batu adalah asam salisilat dan dapsone. Asam salisilat dapat mencegah
penyumbatan pada pori-pori, sedangkan dapsone digunakan untuk jerawat yang
meradang.
Tindakan medis
Selain pemberian obat-obatan, ada beberapa jenis terapi yang
direkomendasikan untuk mengatasi jerawat batu, antara lain:
Terapi cahaya
Ekstraksi atau pengeluaran komedo dengan alat khusus, baik
komedo hitam maupun putih
Pengelupasan kulit atau peeling dengan bahan kimia, seperti
asam salisilat
Suntikan kortikosteroid langsung ke jerawat untuk mengurangi
peradangan dan mengurangi rasa nyeri yang muncul
Namun, perlu diingat bahwa semua pengobatan dan terapi untuk
mengatasi jerawat batu ini harus ditangani oleh dokter kulit secara langsung.
Selain itu, jangan pernah memencet jerawat yang muncul karena dapat menimbulkan
bekas jerawat yang sulit hilang.
Cara Mencegah Timbulnya Jerawat Batu
Mengonsumsi obat-obatan untuk jerawat saja tidak cukup untuk
menghilangkan dan mencegah jerawat batu muncul kembali. Anda dianjurkan untuk
melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya jerawat batu:
Cuci wajah secara rutin setidaknya 2 kali sehari menggunakan
sabun berbahan lembut. Cukupi waktu tidur setidaknya 7–9 jam setiap harinya. Olahraga
secara rutin. Jaga kebersihan tubuh dengan mandi 2 kali sehari. Hindari
memencet jerawat. Cuci tangan sebelum menyentuh wajah.
Kelola stres guna mencegah produksi hormon yang bisa
memperparah jerawat batu.
Pilihlah produk untuk kulit berjerawat yang mengandung
benzoil peroksida, asam salisilat, atau asam glikolat, yang mampu mengurangi
kelebihan minyak di permukaan kulit.
Gunakan produk skincare atau kosmetik yang bebas minyak atau
berlabel noncomedogenic.
Hindari penggunaan facial scrub, masker, astringen, atau
produk yang berbahan dasar minyak, karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan
memperparah kondisi jerawat. Rutin membersihkan benda-benda yang sering
bersentuhan dengan wajah, seperti ponsel, helm, topi, dan handuk.
Selain itu, Anda juga dapat menjaga pola makan dan mengatur
asupan makanan sehari-hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa membatasi
asupan gula dapat meringankan gejala jerawat.
Jerawat batu tidak hanya berisiko meninggalkan bekas luka di
kulit, tetapi juga menimbulkan rasa tidak nyaman serta mengganggu penampilan
dan rasa percaya diri. Agar jerawat batu cepat sembuh dan hasil penyembuhannya
baik, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
(Alodokter)
Editor: Sianturi

