SALAM PAPUA (TIMIKA)- Cara menyikapi perbedaan pendapat penting dikuasai agar hubungan dengan orang lain tetap harmonis, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan. Dengan memahami cara menghadapi perbedaan ini secara bijak, Anda bisa menghindari konflik sekaligus menjaga suasana tetap positif.

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman, dan cara berpikir yang berbeda. Meski begitu, tidak jarang perbedaan tersebut membuat seseorang merasa tidak nyaman atau memicu emosi.

Dengan mengetahui cara menyikapi perbedaan pendapat yang tepat, Anda bisa membangun komunikasi yang sehat, saling menghargai, dan memperkuat hubungan.

Cara Menyikapi Perbedaan Pendapat dengan Bijak

Menghadapi perbedaan pendapat sering kali terasa menantang, apalagi jika menyangkut orang yang dekat atau situasi yang penting bagi Anda. Wajar jika muncul rasa tidak nyaman, bingung harus bersikap bagaimana, atau khawatir pembicaraan menjadi semakin tegang.

Supaya suasana hati tetap terjaga dan kedua belah pihak merasa dihargai, yuk pahami cara menyikapi perbedaan pendapat ini:

1. Kenali perasaan Anda

Saat perbedaan pendapat muncul, coba perhatikan dulu apa yang sedang Anda rasakan. Bisa jadi Anda marah, tersinggung, atau bingung. Beri jeda sebentar untuk menenangkan diri, misalnya dengan menarik napas dalam dan tidak langsung membalas perkataan lawan bicara.

Langkah kecil ini membantu Anda merespons dengan lebih tenang dan tidak terbawa emosi.

2. Dengarkan lawan bicara dengan penuh perhatian

Begitu emosi mulai stabil, fokuslah mendengarkan dulu. Biarkan lawan bicara menyampaikan pandangannya tanpa disela. Perhatikan apa yang mereka katakan, bagaimana nada suaranya, dan emosi yang mungkin tersirat di balik ucapannya.

Anda juga bisa mengulang inti pembicaraan dengan kata-kata Anda sendiri untuk memastikan Anda benar-benar menangkap maksudnya. Cara ini membantu menghindari salah paham dan membuat mereka merasa dihargai.

3. Tanyakan bila ada yang belum jelas

Kalau ada bagian yang terasa kurang jelas atau membingungkan, jangan ragu bertanya. Tanyakan dengan cara yang lembut, misalnya, “Maksudnya seperti apa ya?” atau “Boleh dijelaskan sedikit lagi?”

Tujuan pertanyaan ini bukan untuk menyudutkan, tetapi supaya Anda dan lawan bicara berada pada pemahaman yang sama sebelum melanjutkan diskusi.

4. Tunjukkan empati pada lawan bicara

Empati adalah kunci agar pembicaraan tetap hangat. Coba bayangkan diri Anda berada di posisi mereka. Anda bisa menanggapi dengan kalimat sederhana seperti, “Aku bisa mengerti kenapa kamu merasa begitu,” atau “Wajar kok kalau kamu melihatnya dari sisi itu.” Ini tidak berarti Anda harus setuju, tetapi menunjukkan bahwa Anda menghargai sudut pandang mereka.

5. Sampaikan pendapat tanpa menyalahkan

Setelah mendengarkan dan memahami posisi lawan bicara, barulah Anda menyampaikan pendapat diri sendiri. Gunakan kalimat yang berfokus pada pengalaman dan perasaan Anda, seperti “Saya merasa…”, “Menurut saya…”, atau “Saya melihatnya begini…”.

Hindari kalimat yang menyalahkan seperti “Kamu selalu…” atau “Kamu salah…”, karena ini bisa membuat diskusi berubah jadi pertengkaran. Dengan cara ini, cara menyikapi perbedaan pendapat akan terasa lebih nyaman untuk kedua pihak.

6. Fokus pada solusi

Saat pembicaraan mulai mengerucut, arahkan diskusi ke solusi yang bisa diterima bersama. Bukan lagi soal siapa yang benar atau salah, tapi bagaimana menemukan jalan tengah.

Anda bisa bertanya, “Enaknya gimana supaya ini nyaman buat kita berdua?” atau “Ada cara yang bisa memenuhi kebutuhan kita masing-masing, nggak?” Pendekatan ini membantu membangun kerja sama, bukan persaingan.

7. Tunda dulu perbincangan bila suasana mulai panas

Kalau suasana mulai memanas, lebih baik berhenti sejenak daripada memaksakan pembicaraan saat emosi sedang tinggi. Mengambil waktu untuk menenangkan diri sering kali membuat pikiran lebih jernih ketika diskusi dilanjutkan nanti.

Namun, jeda ini sebaiknya tidak dijadikan alasan untuk menghindar sepenuhnya. Setelah emosi menurun, penting untuk kembali melanjutkan pembahasan di waktu yang disepakati agar masalah tidak mengendap atau terulang dalam bentuk yang sama.

8. Sepakati langkah yang akan dilakukan bersama

Jika solusi sudah mulai terlihat, coba sepakati langkah berikutnya. Misalnya, menyepakati cara komunikasi ke depan, pembagian tugas, atau cara menyampaikan pendapat supaya tidak menyinggung. Kesepakatan seperti ini membantu mencegah masalah yang sama terulang lagi.

Kalau perlu, Anda dan lawan bicara bisa setuju untuk membahasnya lagi di lain waktu saat suasana lebih tenang.

9. Tetap jaga rasa hormat

Perbedaan pendapat pasti akan muncul lagi, dan itu sangat wajar. Yang penting adalah bagaimana Anda menjaga rasa saling menghormati dan tetap terbuka terhadap pandangan orang lain. Dengan konsisten menerapkan cara menyikapi perbedaan pendapat ini, Anda bisa membangun hubungan yang lebih sehat, lebih hangat, dan lebih kuat.

Menerapkan cara menyikapi perbedaan pendapat dengan bijak tidak hanya membantu mencegah konflik, tetapi juga membuka kesempatan untuk memahami orang lain dengan lebih dalam. Semakin sering Anda menerapkan langkah-langkah di atas, semakin mudah bagi Anda untuk menjaga hubungan tetap sehat dan hangat, meski berada dalam situasi yang menantang sekalipun. (Alodokter)

Editor: Sianturi