SALAM PAPUA (NABIRE) – Pemerintah Provinsi Papua Tengah
menegaskan komitmennya untuk menjadikan Noken, tas tradisional Papua, tidak
hanya sebagai warisan budaya yang wajib dilestarikan, tetapi juga sebagai
pendorong utama ekonomi kerakyatan melalui sektor Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian, dan Perdagangan Papua Tengah, Norbertus Mote, saat ditemui usai
menghadiri Festival Seni dan Pameran Noken di eks Bandara Lama Nabire, Kamis
(4/12/2025).
Mote menekankan bahwa Noken memiliki dua nilai strategis
yang harus diberi perhatian serius:
Nilai Budaya: Noken sebagai identitas Papua wajib
dilestarikan, dibina, dan diberdayakan.
Nilai Ekonomi: Pameran Noken diharapkan menjadi ruang untuk
memaksimalkan nilai jual karya mama-mama pengrajin.
“Kami harapkan kolaborasi antara seniman dan pameran Noken
ini menjadi ruang terbaik untuk membangun seni dan budaya, sekaligus
mempromosikan Noken yang dirajut oleh mama-mama agar memiliki nilai ekonomis,”
jelas Mote.
Ia menegaskan Pemprov Papua Tengah akan terus memberikan
perhatian besar kepada para perajin maupun seniman yang terlibat dalam
pelestarian budaya Noken.
“Kita harap UMKM bisa tumbuh. Mama-mama ini, Noken-Noken ini
berjalan dan menjadi tempat mencari makan bagi mereka, sekaligus mendorong
pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Mote juga menyampaikan apresiasi kepada panitia dan Dewan
Kesenian Papua Tengah yang telah menyelenggarakan festival dalam rangka
memperingati Hari Noken Sedunia
“Kami akan terus mengadakan kegiatan ini bersama Dewan
Kesenian Tanah Papua, dan ke depan akan kita tingkatkan,” ujar Mote, seraya
menyampaikan ucapan Selamat Natal.
Penulis: Elias Douw
Editor: Sianturi

