SALAM PAPUA (NABIRE) – Jaringan Alumni Komunitas Mahasiswa Papua se-Sumatera (Jam Kompass) menggelar rangkaian kegiatan Seminar, Perayaan Natal, dan Reuni di Nabire, Provinsi Papua Tengah, selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Desember 2025.

Kegiatan yang dilaksanakan setiap tiga tahun ini mengusung tema “Memperkuat Integrasi Menuju Jam Kompass yang Berdaya Saing”, dengan Papua Tengah sebagai tuan rumah.

Ketua Panitia, Yance Emany, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang digelar di Jayapura pada tahun 2022. Rencananya, kegiatan serupa akan kembali dilaksanakan di Sorong atau Wamena pada tahun 2028 atau 2029.

Menurut Yance, tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat jaringan dan solidaritas alumni Jam Kompas dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Papua yang berkualitas dan berdaya saing.

“Kami siap menyiapkan SDM untuk membangun Tanah Papua. Jika ada pendekatan dari pemerintah, kami siap berkomunikasi dan membantu teman-teman yang belum mendapatkan pekerjaan, baik dari Papua Pegunungan, Papua Barat, Papua Selatan, maupun wilayah lainnya,” tegas Yance.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan seminar pada 8 Desember 2025, dilanjutkan dengan perayaan Natal pada sore hingga malam hari. Puncak acara ditutup dengan kegiatan reuni alumni yang diisi dengan tradisi bakar batu.

Kegiatan yang dipusatkan di Aula PU Kabupaten Nabire ini dihadiri perwakilan alumni dari enam provinsi di Tanah Papua, dengan total peserta sekitar 40 hingga 50 orang.

“Puji Tuhan, meskipun enam provinsi di Tanah Papua memiliki tantangan geografis yang besar, komitmen dan kekompakan alumni tetap terjaga dan terwakili dalam kegiatan ini,” ujar Yance.

Terkait persiapan, Yance mengakui adanya sejumlah kendala, terutama karena mayoritas alumni telah bekerja sehingga koordinasi membutuhkan waktu lebih panjang. Persiapan yang semula direncanakan sejak tahun 2024 baru dapat dimulai pada Januari 2025, sebagian karena kesibukan alumni dalam agenda pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah.

Dalam kesempatan tersebut, Yance juga menyampaikan keprihatinan atas musibah bencana alam yang melanda wilayah Sumatera.

“Kami turut prihatin atas bencana yang terjadi di Sumatera. Di sana terdapat banyak adik-adik mahasiswa Papua, seperti di Aceh, Medan, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini Jam Kompas masih melakukan komunikasi internal untuk menentukan langkah dan bentuk bantuan yang dapat disalurkan kepada para korban terdampak.

Penulis: Elias Douw

Editor: Sianturi