SALAM PAPUA (TIMIKA) - Kepala Sekolah Asrama Taruan
Papua (SATP), Johana Tnunay mengatakan bahwa bau asap yang sangat menyengat
yang dihasilkan dari pembakaran limbah medis (Incinerator) di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Mimika mengganggu siswa-siswi di asrama sekolah tersebut.
Diketahui, letak cerobong asap pembakaran limbah medis RSUD
Mimika dengan gedung SATP Timika hanya berjarak sekitar 5 meter.
“Asap ini sangat mengganggu anak-anak di asrama. Kami tidak
tahu apakah asap ini berbahaya, tapi namanya bekas alat medis tentunya ada
dampak ke depannya. Cerobong asapnya hampir sejajar dengan gedung sekolah,”
ujarnya saat ditemui di SATP Timika, Rabu (1/6/2023).
Johana mengaku telah menyampaikan keluhan tersebut kepada
Direktur RSUD dan disebutkan pihak RSUD mengupayakan pembakaran di malam hari
yang sebelumnya dilakukan siang hari, tapi ternyata hal itu dinilai tidak
efektif.
“Awalnya pihak RSUD mengupayakan pembakaran di malam hari tapi
sama saja tidak menyelesaikan masalah, karena siang hari anak-anak beraktivitas,
malamnya anak-anak istirahat, asapnya masuk sampai ke kamar. Sangat tidak
efektif,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum SATP, Jesly Simon berharap
Dinas terkait dapat memikirkan solusi terbaik dari asap yang dihasilkan dari
pembakaran limbah medis ini.
“Kami berharap ada solusi dari Dinas Kesehatan, ini kan juga
mencakup masyarakat luas, karena di SP 4 kan pemukiman. Mungkin bisa dibuat
pembakarannya di tempat terpencil,” tutupnya.
Wartawan: Evita
Editor: Jimmy