SALAM PAPUA (TIMIKA) – Ketua Papua Muda Kreatif (PMK)
Mimika, Firsa Lokobal meminta kepanitiaan HUT Kabupaten Mimika ke-27 pada 8
Oktober 2023 mendatang agar melibatkan sanggar-sanggar lokal dalam menampilkan
kebudayaan asli Papua, khususnya Amungme dan Kamoro.
Firsa berharap kepanitiaan HUT Mimika tidak diboikot dengan
kepentingan oknum tertentu, namun harus melibatkan sanggar-sanggar lokal yang
selama ini telah mengharumkan nama Mimika di kancah nasional hingga ke
internasional.
Pasalnya, HUT Mimika ke-27 akan diselenggarakan dan
menghadirkan Jember Fashion Carnaval (JFC), yang mana JFC merupakan
penyelenggara karnaval besar berskala internasional dan telah bekerja sama
dengan sanggar-sanggar yang ada di Mimika termasuk sanggar Mambruk.
“Saya baru pulang dari Jember membawa anak-anak sanggar
Ambruk dan bertemu Presiden JFC, Budi Setiawan. Saya diundang oleh JFC dan
Ikatan Karnaval Indonesia (Ikari). Di sana kami tampilkan tarian dan pakaian
adat Papua. Kami tampil membawa nama Mimika, jadi kami harap dilibatkan dalam
HUT Mimika,” ungkapnya.
Sebelumnya, saat di Jember, Ia bersama Presiden JFC telah
berkomunikasi bahwa ketika Presiden JFC datang ke Timika, akan mendiskusikan
terkait MoU penyelenggaraan HUT Mimika. Namun ia kecewa lantaran telah ada yang
secara diam-diam dan tanpa koordinasi langsung menjemput Presiden JFC tanpa
melibatkan dirinya selaku Ketua PMK Mimika.
“Padahal saya sudah siapkan anak-anak saya untuk menjemput
Presiden JFC dan menginformasikan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mimika,
tapi saat Presiden JFC datang, kami tidak dilibatkan. Ini berarti sudah mulai
diboikot. Harusnya kami ini yang mengambil peran. Saya secara pribadi sangat
senang ada keterlibatan JFC di HUT Mimika, karena JFC itu penyelenggara
karnaval yang sangat luar biasa dan berskala internasional,” tegasnya.
Wartawan : Acik
Editor : Jimmy