SALAM PAPUA (TIMIKA) - Puluhan warga suku Amungme asal Distrik Tembagapura, melakukan aksi demo dan menggembok gerbang masuk Sekolah-Asrama Taruna Papua (SATP), Jalan Sopoyono SP4, Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Rabu (24/7/2024).

Warga Amungme gabungan dari kampung Tsinga, Aroanop dan beberapa kampung lainnya ini melakukan aksi dan menuntut agar anak-anak mereka diakomodir sebagai peserta beasiswa di sekolah berpola asrama tersebut.

"Kami dengar informasi di YPMAK (Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro, Red) itu ada tim khusus untuk penerimaan siswa di SATP, tapi selama ini tim itu jalan secara rahasia, sehingga puluhan anak kami tidak diakomodir. Kalaupun ada anak-anak kami yang sudah daftar, tapi kami dengar informasi bahwa sudah diganti oleh nama anak-anak lain," ungkap perwakilan masyarakat Tsinga Lambertus Beanal usai melakukan aksi di depan SATP, Rabu (24/7/2024).

Lambertus mengungkapkan, masyarakat Amungme di Tembagapura inginkan agar tim khusus di YPMAK harus transparan menjaring siswa baru untuk disekolahkan di SATP. Sebab anak-anak Amungme di Tembagapura merupakan generasi penerus yang berhak dibiayai oleh YPMAK selaku pengelola dana PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Kami sebagai orang tua sudah dengar informasi bahwa saat ini sudah ada penerimaan di SATP, kenapa anak-anak Amungme yang lain tidak diterima? Kalau tidak terbuka, maka kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak lagi," tegasnya.

Menanggapi hal ini, Deputi Program YPMAK, Billy Korwa mengatakan bahwa aksi yang dilakukan ini menunjukkan antusias dukungan orang tua dalam menyekolahkan anak-anaknya.

Meski demikian, seluruh orang tua diharapkan harus memahami bahwa asrama memiliki keterbatasan untuk menampung anak-anak dengan jumlah yang banyak.

"Saya salut dengan aksi orang tua yang datang, karena itu sebagai bukti bahwa mereka mau supaya anak-anaknya sekolah di SATP,  tapi yang harus diketahui bahwa asrama ini punya keterbatasan, baik dari sisi tempat tidur, ruang belajar dan fasilitas lainnya," kata Billy yang juga hadir menjawab tuntutan masyarakat.

Billy menuturkan, masyarakat banyak mendapatkan informasi yang tidak benar karena hingga saat ini YPMAK belum mengeluarkan informasi resmi tentang penerimaan di SATP.

"Aksi seperti kita alami setiap tahun karena masyarakat terima banyak informasi yang sebetulnya belum resmi diumumkan oleh YPMAK," jelasnya.

Kuota beasiswa dari YPMAK tahun ini sebanyak 3000 mulai dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi dan belum ada penambahan.

Billy pun mengimbau kepada orang tua agar datang ke YPMAK pada 26 Juli 2024, agar mendapatkan informasi resmi sehingga bisa dipahami dengan baik.

"Saya arahkan supaya hari Jumat semua orang tua ini datang ke kantor YPMAK supaya dapat informasi yang pasti," jelasnya.

Pantauan salampapua.com, gerbang masuk SATP digembok sejak pagi hari dan dibuka sekira pukul 13.13 WIT setelah negosiasi bersama perwakilan YPMAK.

Penulis: Acik

Editor: Jimmy