SALAM
PAPUA (TAJUK) – Bupati Eltinus Omaleng dan Wakil
Bupati Johannes Rettob mengakhiri masa tugasnya sebagai Kepala Daerah di
Kabupaten Mimika pada Jumat (6/9/2024), setelah menjalani kepemimpinannya
selama 5 tahun di Kabupaten Mimika sejak dilantik pada 6 September 2019 lalu.
Pasangan yang juga akrab dikenal dengan
akronim OMTOB ini, sejak awal memerintah di tanah Amungsa bumi Kamoro mengusung
Visi “Terwujudnya Mimika yang Cerdas, Aman, Damai dan Sejahtera.”
Sementara Misi yang dijabarkan dari Visi
tersebut terdapat 5 item, yakni 1) Membangun regulasi dan sumber daya manusia
yang cerdas dan memahami teknologi informasi, 2) Menciptakan Mimika yang aman,
tertib dan damai, 3) Mewujudkan pemerataan pembangunan pelayanan dasar,
ekonomi, dan infrastruktur di wilayah pedalaman dan pesisir, 4) Mewujudkan
pemerintahan yang dinamis, bersih, berwibawa, akuntabel, profesional dan
inovatif, serta 5) Membangun sentra-sentra ekonomi baru di wilayah Mimika.
Seperti diberitakan salampapua.com, pada 16
Agustus 2024 lalu, Johannes Rettob saat menjabat sebagai Plt Bupati Mimika di
ujung kepemimpinannya di Kabupaten Mimika, mengungkapkan bahwa Visi dan Misi
OMTOB tersebut telah terealisasi lebih dari 60 persen, walaupun memang belum
bisa mencapai hingga 100 persen.
Harus diakui dan perlu diberi apresiasi yang
setinggi-tingginya terkait capaian Visi dan Misi OMTOB yang dapat dilihat secara
kasat mata di Kabupaten Mimika ini, baik dari sisi infrastrukturnya,
peningkatan SDM, Kamtibmas, peningkatan ekonomi, UKM, serta sistem pemerintahan
yang akuntabel dan birokrasi yang cukup baik. Namun memang tak terelakkan juga,
masih banyak hal yang belum dapat terwujud secara maksimal seperti di antaranya
pembangunan yang merata hingga ke wilayah pedalaman dan pesisir, pendayagunaan
dana Otsus dan pemanfaatan SDM yang menyentuh secara maksimal bagi 7 suku di Kabupaten
Mimika, dan beberapa indikator lainnya yang masih menjadi keluhan masyarakat,
terlebih masyarakat 7 suku.
Banyak cerita manis, tapi ada pula cerita
pahit yang tertulis di sejarah Kabupaten Mimika saat Bupati dan Wakil Bupati
OMTOB memimpin. Namun di sini yang dibutuhkan adalah kedewasaan berpikir dan jiwa
kenegaraan dari semua elemen masyarakat di Kabupaten Mimika untuk melihat
secara positif dan konstruktif sembari menjadi pembelajaran bagi sebuah masa
depan Kabupaten Mimika yang lebih baik.
Hanya Tuhan yang sempurna, Manusia pasti punya
keterbatasan. Sehingga yang harus disisakan untuk menjadi cerita manis ke depan
oleh semua masyarakat Kabupaten Mimika adalah mengisah perjuangan, karya dan
dedikasi Bupati-Wakil Bupati OMTOB untuk pembangunan Kabupaten Mimika.
Mungkin sebuah pembelajaran yang perlu
direnungkan atas kisah pahit yang sempat dialami Bupati-Wabup OMTOB, bahwa
berpolitik jangan pernah berangkat dari nuansa like and dislike atas personal atau kelompok tertentu, atau bahkan
berpolitik membabi buta untuk kepentingan mengisi lumbung ekonomi
sebanyak-banyaknya yang akhirnya mengorbankan person atau kelompok lain yang
dianggap sebagai penghambat maksud tak beradab tersebut. Ini akan sangat
berbahaya bagi peradaban politik ke depan. Mengutip penyataan Luhut Sitompul
bahwa di dunia politik hitam, sebelum menunjuk hidung orang lain, tunjuk dulu
hidung sendiri. Dan juga, di ruang gelap politik hitam, saat sang politikus terjerat
hukum, bukan berarti politikus yang bermain di dunia politik hitam terlepas
dari jeratan hukum, tapi sebenarnya karna politikus tersebut belum terungkap di
publik (belum ketahuan).
Berpolitiklah secara bermartabat, berpolitiklah
di ranah sebagaimana makna sesungguhnya dari politik itu sendiri. Politikus yang
jujur, tulus, bersih, berani, bermartabat serta berpikir bagi kemaslahatan dan
kesejahteraan masyarakat, pastinya tidak akan dapat dijebak oleh oknum-oknum
nakal, termasuk oleh politikus yang nyaman dengan politik hitam maupun oleh
oknum-oknum penyelenggara hukum (yudikator) yang suka memakan uang sogok di
bawah meja.
Akhirulkalam, terima kasih Bupati-Wabup OMTOB
atas karya dan dedikasimu bagi masyarakat Kabupaten Mimika. Taburan-taburan
baikmu bagi tanah Mimika ini akan selalu dikenang selamanya. Salam!
Penulis: Jimmy