SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Puluhan jenis olahraga tradisional
tampil pada festival olahraga masyarakat Indonesia (FORMAMI) I, yang
diselenggarakan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Mimika, di halaman
graha Eme Neme Yauware Timika, pada 27-28 Oktober 2024.
FORMAMI I Mimika ini dibuka secara resmi oleh
Ketua KORMI Provinsi Papua Tengah, Johanes Rettob dan diawali dengan Walk
Walking Day atau devile dari lapangan Pasar lama menuju halaman graha Eme Neme
Yauware.
Ketua Panitia FORMAMI I 2024 Mimika, Daniel Orun menyampaikan bahwa
FORMAMI I diselenggarakan guna memperkenalkan olahraga tradisional dan rekreasi
kepada masyarakat Mimika, meningkatkan kesehatan dan kebugaran masyarakat
menuju masyarakat Mimika yang segar bugar, menggali potensi penggiat atau induk
organisasi olahraga (Inorga) jelang pelaksanaan festival olahraga masyarakat
nasional (FORNAS) yang akan diselenggarakan pada Juni 2024 di Mandalika, Lombok
Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2025.
"Peserta merupakan perwakilan atau utusan
dari Inorga yang ada di Mimika," kata Daniel.
Ketua Umum KORMI Mimika, Habel Taime mengatakan,
pada prinsipnya olahraga tidak terlepas dari kehidupan masyarakat dan sangat
mudah, meriah, massal dan menyenangkan, sehingga harapan hidup manusia akan semakin
panjang.
Melalui FORMAMI I, KROMI mengajak seluruh
masyarakat Mimika agar bisa bergerak dan berolahraga, sehingga harapan hidup
sehat dan berprestasi itu bisa tercapai.
"Puji Tuhan sejak 2014, KORMI aktif
mengikuti KORNAS di tingkat nasional. Berarti selain kita mengangkat olahraga
tradisional di Mimika, kita semua bisa hidup sehat dengan olahraga," ujar
Habel.
Jumlah Inorga yang terdaftar di KORMI Mimika
sebanyak 20, akan tetapi yang ikuti FORMAMI I sebanyak 10 Inorga. Diharapkan 10
Inorga ini bisa mewakili Mimika pada FORNAS di Mandalika, Juni 2025.
Adapun Inorga yang yang ikuti FORMAMI I Mimika
2024, yakni Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (Portina), Asosiasi Street
Soccer Indonesia (ASSI), Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia (Loski),
Persatuan Olahraga Pernafasan Indonesia (PORPI), Aliansi Kungfu Tradisional
Indonesia (AKTI), Komunitas Indonesia Skateboard (KIS), Airsoft Brotherhood
Unity Eksebisi (ABU), Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi),
Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati), dan Perkumpulan
Sepakbola Berjalan Seluruh Indonesia (Persejasi).
Sementara itu, Ketua KORMI Provinsi Papua
Tengah, Johanes Rettob menyampaikan, olahraga masyarakat ini memang kurang
dikenal secara meluas, akan tetapi olahraga itu selalu dilaksanakan oleh
masyarakat itu sendiri setiap hari. Namun, tanpa disadari, bahwa yang dilakukan
itu merupakan cabang olahraga atau Inorga yang tercatat di KORMI.
"Banyak masyarakat yang suka main
layang-layang, tarik tambang, sepak bola berjalan dan yang lainnya, tapi mereka
tidak tahu kalau itu adalah olahraga. bagi sebagian orang menilai sepakbola
berjalan itu main-main saja, ternyata di negara lain itu olahraga yang
diperlombakan dan finalnya bisa digelar di atas kapal dan di tempat
lainnya. FORMAMI I jadi momen untuk
memperlancar sekaligus ajakan melestarikan olahraga tradisional," ucap
Rettob.
Olahraga menurut Rettob, sangat penting untuk
menghilangkan stres, refreshing, dan
bisa meningkatkan angka harapan hidup. Meski tanpa kehadiran petinggi Pemkab
Mimika dalam pembukaan FORMAMI I ini, akan tetapi Johannes Rettob berpesan agar
seluruh Inorga harus tetap semangat menjadi penggerak hidupnya olahraga di
Mimika.
Atas kegiatan ini, Rettob sampaikan apresiasi
dan terima kasih kepada keluarga besar KORMI Mimika, diharapkan Inorga yang ada
bisa mewakili dan mengharumkan nama Mimika pada FORNAS 2025.
"Saya sampaikan apresiasi kepada KORMI
Mimika yang sangat luar biasa melaksanakan FORMAMI I ini, ini ajak untuk kita
bangkitkan olahraga tradisional," katanya.
Pantauan salampapua.com, pembukaan FORMAMI I
ditandai dengan pelepasan anak panah olahraga panahan dan penembakan sasaran
olahraga katapel oleh Ketua KORMI Provinsi Papua Tengah, Johannes Rettob dan
Ketua KORMI Mimika, Habel Taime bersama panitia dan tamu Undangan.
Penulis: Acik
Editor: Jimmy