SALAM PAPUA (NABIRE) – Sejumlah massa mendatangi kantor
Bawaslu Provinsi Papua Tengah, Jalan Jenderal Sudirman Bukit Meriam Nabire,
pada Jumat (13/12/2024), dan menggelar demonstrasi menuntut perihal suara masyarakat
di Kabupaten Puncak untuk Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Tengah khususnya
nomor urut 03 Meki Nawipa-Deinas Geley (MeGe) yang dimanipulasi dan dikurangi
oleh oknum-oknum tertentu.
Ketua Relawan Paslon MeGe, Alexander Gobai yang turun
langsung pada aksi demonstrasi tersebut, dalam orasinya menuntut agar Bawaslu
Provinsi Papua Tengah mengeluarkan surat rekomendasi pengembalian suara yang
dimanipulasi oknum-oknum tertentu di Kabupaten Puncak.
Menurut Alex, berdasarkan data lapangan yang dimiliki,
Paslon MeGe di Kabupaten Puncak awalnya memperoleh suara sekitar 51 ribu, namun
pada pleno tingkat Kabupaten yang digelar di Puncak, suara Paslon MeGe menjadi
23 ribu, dan kemudian saat pleno dipindahkan ke Nabire, suara Paslon MeGe
semakin merosot menjadi 13 ribu suara.
Bahkan Alex menambahkan bahwa suara yang dipangkas bukan
hanya Paslon 03, tapi juga untuk Paslon 01 dan 02, dan ditambahkan ke Paslon 04
menjadi sekitar 150 ribu suara.
“Jadi itu berdasarkan data lapangan yang kami miliki. Kami akan
tuntut terus agar suara masyarakat di lapangan agar dikembalikan. Tuntutan kami
hari ini mewakili Paslon-Paslon Cagub-Cawagub lainnya (yang suaranya dikurangi)
dan demonstrasi ini menjadi bagian penting untuk mengawal demokrasi di Provinsi
Papua Tengah. Kami minta Bawaslu Papua Tengah bekerja 1x24 jam untuk menangani persoalan
ini dan menyurati KPU Kabupaten Puncak untuk mengembalikan suara rakyat yang
dihilangkan,” tegasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Bawaslu Provinsi
Papua Tengah, Markus Madai kepada awak media mengungkapkan bahwa pihaknya akan
menindaklanjuti aspirasi massa demonstrasi tersebut. (Red)