SALAM PAPUA (TIMIKA)- Interaksi obat adalah perubahan efek
obat ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan dan
minuman tertentu. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis dan dampak
interaksi obat, simak ulasan berikut.
Interaksi obat dapat menyebabkan obat menjadi kurang
efektif, meningkatkan reaksi kandungan obat, atau menyebabkan efek samping yang
tidak terduga. Pada keadaan tertentu, efek interaksi obat bahkan dapat
membahayakan nyawa.
Dampak Interaksi Obat
Berikut ini adalah berbagai dampak interaksi obat
berdasarkan jenis interaksinya:
Interaksi obat dengan obat
Interaksi obat dengan obat terjadi ketika seseorang
mengonsumsi dua obat atau lebih secara bersamaan. Semakin banyak obat yang
dikonsumsi, semakin tinggi risiko interaksi yang mungkin terjadi.
Interaksi obat dengan obat dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan obat dalam menyembuhkan penyakit atau meningkatkan risiko munculnya
efek samping obat.
Misalnya, Anda minum dua jenis obat yang dapat menyebabkan
rasa kantuk, maka Anda akan cenderung mengalami rasa kantuk dua kali lipat.
Interaksi obat dengan makanan atau minuman
Beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan atau
berdekatan waktunya dengan makanan atau minuman tertentu. Misalnya, mengonsumsi
suplemen zat besi bersamaan dengan teh bisa menurunkan penyerapan zat besi oleh
tubuh.
Contoh lainnya adalah mengonsumsi warfarin bersamaan atau
berdekatan waktunya dengan konsumsi sayuran hijau, seperti bayam, dapat
menurunkan efektivitas warfarin.
Interaksi obat dengan penyakit
Interaksi obat selanjutnya adalah interaksi obat dengan
penyakit. Penggunaan obat tertentu dapat memperburuk penyakit lain yang Anda
derita. Misalnya, obat antiinflamasi non steroid (OAINS) bisa menambah keluhan
penderita gangguan lambung.
Contoh lainnya adalah penggunaan obat pada orang yang sedang
menderita gangguan hati. Ketika mengalami gangguan hati, kemampuan organ ini
untuk membersihkan zat kimia yang tidak terpakai oleh tubuh juga akan
terganggu, sehingga risiko keracunan obat, terutama obat yang diproses di hati,
akan meningkat.
Dampak interaksi obat bisa ringan, bisa juga serius, Anda
perlu berhati-hati saat mengonsumsi obat. Apoteker mungkin akan menjelaskan
tentang interaksi ini, namun Anda sebaiknya tetap menggunakan obat sesuai
petunjuk yang tertera pada kemasan. Selain itu, Anda juga lebih disarankan
untuk berkonsultasilah dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun.
Apalagi bila Anda memiliki kondisi medis tertentu. (Alodokter)
Editor: Sianturi