SALAM PAPUA (TIMIKA) – Aliansi Pemuda Amungsa (APA) kembali
menyuarakan tuntutan mengenai kuota formasi khusus CPNS bagi anak-anak Amungme
dan Kamoro (Amor). Setelah sebelumnya beberapa kali melakukan aksi pemalangan
kantor BKPSDM Mimika di SP5, kali ini massa APA menduduki halaman Kantor Bupati
Mimika di SP3, Kamis (4/12/2025).
Ketua APA Mimika, Elois Kemong, menegaskan bahwa aspirasi
terkait kuota khusus tersebut telah disampaikan sejak 2024, namun hingga kini
belum ada jawaban atau keputusan resmi dari pemerintah daerah.
“Hari ini kami datang untuk meminta jawaban dari Bupati.
Aspirasi ini sudah disampaikan sejak 2024, sekarang sudah mau masuk 2026, tapi
belum ada jawaban dari Pemkab,” tegas Elois.
APA menuntut agar Pemkab Mimika segera membuka formasi
khusus sebanyak 315 kuota CPNS, dengan pembagian: 20 persen untuk warga lahir
besar Timika (Labeti), dan 80 persen untuk Orang Asli Papua Suku Amungme dan
Kamoro.
Menurut Elois, sejumlah pemuda telah mengikuti simulasi dan
tahapan awal, namun tidak ada kejelasan dari pemerintah terkait waktu
pelaksanaan tes maupun kepastian formasi.
“Kami harap Pemkab harus jawab ini. Kami yang punya tanah
sudah datang baik-baik. Apakah harus demo lagi dengan anarkis?” ujarnya dengan
nada tegas.
APA menilai tuntutan tersebut sejalan dengan amanat
Undang-Undang Otonomi Khusus yang memberi ruang bagi formasi khusus OAP. Karena
itu, mereka menilai Pemkab Mimika seharusnya mengakomodasi aturan tersebut,
terlebih Bupati dan Wakil Bupati Mimika sendiri merupakan putra daerah Amungme
dan Kamoro.
“Padahal Bupati sudah beberapa kali berjanji untuk
merealisasikan tuntutan ini. Kenapa di daerah lain bisa ikuti arahan Otsus,
tapi di Mimika tidak lakukan?” lanjut Elois.
Ia menegaskan, jika tuntutan ini kembali tidak mendapatkan
jawaban, maka APA siap melakukan aksi lanjutan secara terus-menerus sampai ada
kepastian dari pemerintah daerah.
Penulis: Acik
Editor: Sianturi

