SALAM
PAPUA (TIMIKA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua
Tengah bekerjasama dengan PT. PLN (Persero) telah mengalirkan listrik sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ke Distrik Pulau Moora, Kabupaten
Nabire.
Penjabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, Ribka
Haluk yang secara langsung meresmikan desa berlistrik dan melaunching subsidi
pembayaran token listrik kepada pelanggan Orang Asli Papua (OAP) yang dipusatkan
di Distrik Pulau Moora, Kabupaten Nabire, Sabtu (22/6/2024).
Papua Tengah Terang adalah salah satu program
utama Pemprov Papua Tengah, sejalan dengan program pemerintah pusat untuk mencapai
rasio elektrifikasi 100%.
Dalam sambutannya, Ribka Haluk mengatakan,
berdasarkan data dari Kementerian E-SDM RI, untuk wilayah Provinsi Papua Tengah
jumlah rumah tangga yang telah memiliki listrik sebanyak 228.674 rumah tangga
dari 242.769, sehingga masih terdapat 14.095 rumah tangga yang belum memiliki listrik.
“Listrik saat ini merupakan kebutuhan primer bagi
masyarakat dan Pemprov Papua Tengah akan terus mewujudkan pemerataan listrik
sampai wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Ribka menerangkan bahwa listrik merupakan
jantungnya perekonomian masyarakat, untuk itu Pemprov Papua Tengah berkomitmen
untuk terus meningkatkan rasio desa berlistrik dan rasio elektrifikasi sebagai
wujud nyata dari program “Papua Tengah Terang”.
“Untuk bisa menuntaskan mandat ini bukanlah
suatu hal yang mudah. Jarak, cuaca, dan topografi ekstrem menjadi tantangan
yang tidak membuat pemerintah berhenti dalam memberikan akses listrik kepada
seluruh masyarakat,” tuturnya.
Sebagai upaya mewujudkan “Papua Tengah
Terang”, lanjut Ribka, Pemprov Papua Tengah sejak Tahun 2023 telah membangun
sistem PLTS off grit untuk 506 rumah tangga yang tersebar di 10 kampung, 1
paket PLTS untuk menunjang operasional pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD)
Mulia Kabupaten Puncak Jaya, dan sebanyak 1.250 paket lampu surya hemat energy
(LSHE) kepada masyarakat di pedalaman yang selama ini bergantung pada
penerangan tradisional.
“Untuk memenuhi kebutuhan listrik kepada
pelanggan OAP, kami dengan PT. PLN (Persero) UIW Papua dan Papua Barat telah
menjalin perjanjian kerjasama dengan Nomor 00.1.9/643/SET dan Nomor
0004.PJ/HKM.02.01/f18000000/2024 sebagai upaya meratakan akses listrik kepada
masyarakat Papua Tengah yang di dalam perjanjian tersebut akan melaksanakan
beberapa program,” ungkapnya.
Adapun dalam perjanjian dengan PT. PLN
(Persero) antara lain bantuan pasang baru listrik (BPBL), yang merupakan
program bantuan pemasangan baru listrik bagi rumah tangga tidak mampu meliputi
pemasangan instalasi tenaga listrik dan biaya Sertifikasi Laik Operasi (SLO),
pemasangan meteran baru serta subsidi token listrik kepada pelanggan OAP.
“Melalui berbagai program ini, masyarakat yang
dulunya hanya mengandalkan genset dan AKI untuk penerangan di rumahnya, sekarang
dapat merasakan langsung hadirnya listrik selama 24 jam. Ini adalah impian
seluruh masyarakat kita yang ingin Pemprov Papua Tengah wujudkan,” katanya.
Ia menambahkan, pada Tahun 2024 Pemprov
melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Energi dan Sumber Daya Mineral
(Disnakertrans dan ESDM) berhasil merealisasikan program-program tersebut,
seperti penyambungan baru kepada 185 rumah tangga dan subsidi token pelanggan OAP
kepada 6.752 rumah tangga.
“Saya atas nama Pemprov Papua Tengah
menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kepala Disnakertrans dan ESDM
yang terus melakukan inovasi dan sinergi dengan PT. PLN (Persero) UP3 Nabire
sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Manajer PT. PLN (Persero) UP3
Nabire, Parmonangan Andreas Sitorus mengatakan, melalui peresmian Desa
Berlistrik dan launching bantuan kelistrikan berupa PB dan Instalasi serta
subsidi Token Listrik gratis menjadi momen penting bagi Kampung Moora dan
Kampung Kama Distrik Moora, Kabupaten Nabire.
Adapun sumber energi listrik yang akan
melayani masyarakat Kampung Moora dan Kama berasal dari PLTS dengan kapasitas
40 KWP dengan total PV Modul yang terpasang 50 KW yang selesai dilakukan
Commisioning Test di Bulan Maret 2024 lalu.
“Ini semua bisa terlaksana berkat kerja sama
PT. PLN (Persero) dengan Pemprov Papua Tengah. Sehingga hari ini kita
realisasikan yang pertama di Kampung moora dan
Kampung Kama. Adapun total jumlah bantuan kelistrikan yang diberikan
adalah sejumlah 113 pelanggan dengan dominasi berupa rumah tinggal, rumah ibadah,
dan bangunan desa,” katanya.
Andreas menambahkan, dengan adanya program
bantuan pasang baru dan instalasi serta token listrik gratis dari pemerintah
daerah ini, bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat dan bisa
mewujudkan percepatan program Papua Tengah Terang.
“Kami juga merekrut 2 putra daerah untuk menjadi
operator PLTS Distrik Moor. Ini merupakan amanah Pj Gubernur untuk
mengoptimalkan pemberdayaan SDM lokal. Ini juga bagian dari komitmen kami untuk
terus mendukung mewujudkan Papua Tengah Terang dan menyejahterakan masyarakat,”
tutupnya.
Penulis: Evita
Editor: Jimmy